Foto : Vicky Rachman/SWA

PT Green City Traffic, agen tunggal pemegang merek (APM) ECGO EV Moto, berencana menambah investasi untuk memperluas jangkauan pemasaran sepeda motor listrik. ECGO EV Moto diproduksi di Indonesia oleh perusahaan manufaktur yang terafiliasi dengan Green City Trafic.

Kedua perusahaan ini telah menyiapkan dana investasi yang akan diumumkan pada periode mendatang. “Perusahaan manufaktur yang memproduksi ECGO EV Moto akan diumumkan, yang pasti sepeda motor listrik kami dibuat di Indonesia. Perusahaan ini dan Green City Traffic sebagai APM untuk ECGO EV Moto sudah menyiapkan dana investasi,” ujar Gary Prawira, COO & CoFounder ECGO EV Moto, di Jakarta pada Jumat (3/2/2023).

Gary meyakini industri kendaraan listrik di Indonesia berpeluang tumbuh. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, Indonesia menargetkan 3,22 juta kendaraan listrik roda dua pada 2035 yang diperkirakan dapat menghemat penggunaan BBM sebesar 4 juta barel dan penurunan emisi mencapai 1,4 juta ton CO2. Oleh karena itu, berkembangnya industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) diproyeksikan dapat meningkatkan investasi, penghematan konsumsi energi khususnya bahan bakar minyak (BBM), kualitas lingkungan, dan mendorong penguasaan teknologi.

Guna menunggangi momentum ini, ECGO EV Moto akan meluncurkan dua lini sepeda motor listrik, yakni ECGO 3 dan ECGO 5 di Jakarta pada akhir pekan ini. “Peluncuran kedua produk ini selenggarakan pada car free day di Sudirman pada 5 Februari 2023. Peluncuruan produk ini sekaligus memberikan customer experience menjajal sepeda motor listrik ECGO EV Moto kepada konsumen,” ucap Gary.

APM ini juga berencana memperluas jangkauan pemasaran dan penjualan kepada konsumen di segmen ritel dan business to business (B2B), misalnya perusahaan ride hailing (GoJek dan Grab). Gary mencontohkan perusahaanya membuka toko resmi di lokapasar, yaitu Tokopedia, Blibli, dan Shopee. “Sekitar 2-3 bulan lalu kami membuka official store di ecommerce,” sebut Gary. Konsumen di kota tier 1-3 dibidik. APM ini optimistis bisa memacu penjualan lantaran sistem pengisian baterai motor listrik ECGO itu berkonsep home charging.

Subsidi Motor Listrik

Guna memantik minat konsumen, Green City Traffic akan memberikan subsidi motor listrik sebesar Rp 70 miliar kepada 10.000 pelanggan pertamanya. Gary mengamati saat ini ketertarikan masyarakat untuk beralih ke motor listrik cukup tinggi, tetapi banyak yang masih ragu karena menunggu subsidi pemerintah untuk direalisasikan. “Sebetulnya setelah subsidi diumumkan pun kita masih belum tahu seperti apa persyaratannya. Subsidi dari ECGO diharapkan dapat membantu percepat masyarakat untuk beralih dari motor konvensional ke motor listrik,” tutur Gary.

Selain dari subsidi 7 juta per unit motor listrik, ECGO EV Moto telah membangun sebuah ekosistem yang diharapkan dapat mendukung masyarakat lebih lagi untuk beralih ke motor listrik. Pertama, konsumen punya pilihan untuk membeli motor listrik dengan sistem langganan baterai (subscription) daripada beli putus. Konsumen juga dapat menukar motor lamanya (trade-in) dan nilai jualnya dapat digunakan sebagai uang muka atau dijadikan sebagian dari jumlah pembayaran.

ECGO EV Moto juga menggandeng beberapa mitra lembaga pembiayaan kendaraan untuk menyediakan program cicilan dan memberi kemudahan pada konsumen yang ingin memiliki motor listrik. Contohnya, si Budi ingin beli motor listrik baru ECGO 3 dan langganan baterai, lalu dia menukar motor lamanya yang dinilai Rp 5 juta. Setelah potongan subsidi dari ECGO, kira-kira nominal yang perlu dibayar oleh si Budi hanya Rp 7-an juta.

Adapun, model pengecasan motor listrik ECGO dapat digunakan untuk aktivitas sehari penuh tanpa harus dicas. Masyarakat rata-rata menempuh jarak sekitar 50 km per hari. Kalau untuk ojol, kira-kira 100 sampai 150 km per hari. Dengan sistem swap, pengguna motor hanya dapat menempuh 50km dan harus menyisakan 10km untuk mencari swap station terdekat. Kalau begini berarti untuk komunitas ojol harus swap baterai setidaknya 3 kali sehari. Sedangkan dengan ECGO dapat menempuh jarak 160 km tanpa harus mengisi daya.

Motor listrik ECGO didukung oleh ECGO SmartApp dimana pengguna dapat menggunakan aplikasi untuk memeriksa riwayat perjalanan, kecepatan, penggunaan total kilometer, status baterai, dan jejak lokasi. Pengguna yang berlangganan baterai juga dapat mengisi pulsa, mengecek saldo rekening dan riwayat pembelian melalui aplikasi tersebut. Dengan subsidi ECGO dan berlangganan baterai, harga motor listrik ECGO 5 menjadi Rp 9.100.000 dan ECGO 3 Rp 12.700.000.

Pre order untuk motor listrik ECGO akan dibuka untuk 1.000 unit di tahap pertama pada 4 Februari 2023 dari jam 9 malam melalui situs ecgoevmoto dan peluncuran ECGO 3 dan ECGO 5 di akhir pekan ini.

Swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.