terbaik.co.id – Begitulah kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif ketika ia membuat permohonan putus asa untuk bantuan internasional.
“Kami menderita karena banjir , tetapi ini bukan kesalahan kami sama sekali,” kata Sharif pada Selasa, 30 Agustus 2022 waktu setempat, di konferensi pers.
Baca Juga: Mikhail Gorbachev Presiden Terakhir Uni Soviet Meninggal Dunia, Simak Perjalanan Kariernya
Sharif mengatakan, banjir ini merupakan momen terberat dalam sejarah Pakistan .
“Kami menghadapi situasi yang belum pernah saya lihat dalam hidup saya. Lebih dari satu juta rumah rusak atau hancur. Sebanyak 72 wilayah di Pakistan berada dalam bencana , keempat sudut Pakistan terendam air, dan lebih dari 3.500 km jalan telah hanyut. Sekitar satu juta hewan telah mati,” ujarnya.
Dalam konferensi pers, PM Pakistan juga memohon agar dunia internasional segera memberi bala bantuan kepada negaranya.
Baca Juga: Bharada E Tembak Brigadir J dengan Mata Tertutup, Wajah Penyesalan Disorot Netizen: Mata Penuh Kesedihan
“Kami meminta komunitas internasional untuk datang dan membantu kami, berdiri di samping kami saat ini,” kata Sharif.
Sharif menyatakan, ‘ bencana iklim’ ini telah menyebabkan kerusakan hingga $10 miliar atau sekitar Rp148.511.000.000.000.
Ia menambahkan, akan dilakukan transparansi pada semua dana bantuan yang disumbangkan.
Baca Juga: Ayah Brigadir J Kecewa Polisi Tak Perbolehkan Kuasa Hukumnya Hadir di Proses Rekonstruksi
Sherry Rehman, Menteri Perubahan Iklim Pakistan mengatakan, kota-kota telah hanyut bak ‘samudra dan sungai’ akibat banjir . Meskipun begitu, ia memperkirakan Pakistan akan mengalami kekeringan dalam beberapa minggu mendatang yang disebabkan oleh pemanasan iklim.
Ia juga menegaskan, Pakistan hanya menghasilkan kurang dari satu persen emisi gas rumah kaca global. Menurutnya, ada banyak negara yang memiliki peran lebih besar dalam bencana iklim ini.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Ahsan Iqbal mendukung pernyataan tersebut.
“Orang-orang menikmati hidup mereka di Barat, tetapi orang-orang di sini yang harus bertanggung jawab,” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres memperingatkan, Pakistan akan diguyur hujan ketika pemerintah mengeluarkan lebih banyak peringatan banjir selama 24 jam ke depan.
Hujan deras yang telah mengguyur Pakistan selama lebih dari dua bulan mengakibatkan banjir terparah yang pernah dialami oleh negara itu. Jembatan, jalan, rumah, ternak, dan orang-orang di seluruh negeri ikut hanyut diterjang banjir . (Khadijah Ardallyana Qirba)***