Theresia Kusumaningtyas, Divison Head HR Learning & Development Bank Permata (tengah berbaju batik) bersama tim HR Learning and Development).

Pandemi Covid-19 telah memicu munculnya tren baru dalam perilaku pelanggan dan meningkatkan ekspektasi untuk mendapatkan pengalaman digital yang mulus. Realitas ini sangat dirasakan oleh Bank Permata.

Sebagai salah satu bank dengan Buku IV ⸺tingkatan tertinggi di seluruh kategori Buku Bank⸺ Bank Permata merasakan terjadinya persaingan yang ketat dalam merebut dan mempertahankan nasabah. Persaingan ini tidak hanya datang dari bank-bank lain, tapi juga dari perusahaan fintech yang berkembang pesat. Menurut data Fintech.id, per kuartal IV/2021 terdapat hampir 100 perusahaan fintech.

Karena itulah, menurut Theresia Kusumaningtyas, Divison Head HR Learning & Development Bank Permata, “Inovasi adalah strategi utama untuk memenangkan pasar saat ini, karena teknologi akan semakin mendorong transformasi perbankan yang akan membentuk masa depan industri perbankan.”

Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana Bank Permata menjadi bank pilihan di pasar digital yang kompetitif, serta membina hubungan dan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan. Untuk mewujudkan hal tersebut, bank ini memiliki strategic imperatives yang bertumpu pada tiga pilar, yaitu skala bisnis, profit, dan digital.

Pilar pertama, skala bisnis. Theresia menjelaskan, cara untuk meningkatkan skala bisnis adalah dengan mengembangkan basis pelanggan (nasabah), mengembangkan kemitraan, membangun ekosistem, mentransformasi jaringan, memperdalam hubungan, melakukan cross-sell secara aktif, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan menjelajahi peluang pertumbuhan anorganik.

Pilar kedua, profit. Caranya, dengan menentukan risk appetite, memahami persamaan risiko, membangun disiplin analisis keuangan, memahami persamaan investasi atau pengembalian, mengelola kerugian, dan mengelola pengendalian keuangan dengan benar (kontrol terhadap kinerja bisnis).

Pilar ketiga, digital. Caranya, Bank Permata harus menjadikan digital di mana-mana (digital everywhere), menerapkan disiplin ilmu data proses, menerapkan artificial intelligence & machine learning, membangun enterprise intelligence, serta menjaga agar teknologi perangkat keras dan perangkat lunak tetap relevan.

Halaman Selanjutnya

Ketiganya menjadi pilar strategi yang dijalankan demi mewujudkan…


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.