Pap smear adalah tindakan medis untuk memeriksa kondisi sel-sel pada serviks (leher rahim) dan vagina, terutama untuk mengantisipasi risiko kanker serviks. Biaya pap smear di Puskesmas atau beberapa tempat tentunya berbeda-beda tergantung pada tindakan yang dilakukan. 

Sebagai informasi penyakit kanker serviks atau kanker leher rahim sangat penting untuk bisa dideteksi sejak dini sebagaimana penyakit ini berisiko tinggi membahayakan keselamatan pengidap. 

Diharapkan melalui pemeriksaan pap smear, perkembangan sel-sel kanker pada area serviks dapat ditekan dan ditangani hingga hilang dari tubuh.

Nah, apakah kamu termasuk orang yang sebaiknya menjalani prosedur pemeriksaan pap smear dan berapa biaya yang untuk mendapatkannya di rumah sakit dan klinik?

Biaya pap smear di rumah sakit dan klinik

Biaya pemeriksaan pap smear di rumah sakit dan klinik bervariasi, tergantung wilayahnya juga. Kamu bisa melakukan pengecekan pap smear dengan biaya mulai dari Rp200.000 hingga Rp1.000.000 di rumah sakit.

Bersumber dari Alodokter, berikut ini biaya pap smear di Lab Prodia, klinik kesehatan, dan rumah sakit di Indonesia.

Rumah sakit

Biaya pap smear

Lokasi

Siloam Hospitals Bogor Mulai dari Rp655.000 Bogor
Rumah Sakit Mayapada Kuningan Mulai dari Rp714.000 Jakarta
Siloam Hospitals Kebon Jeruk Mulai dari Rp600.000 Jakarta
Siloam Hospitals TB Simatupang Mulai dari Rp465.000 Jakarta
Rumah Sakit Premier Jatinegara Mulai dari Rp250.000 Jakarta
Rumah Sakit Siloam Bekasi Timur Mulai dari Rp668.000 Bekasi
Mitra Keluarga Pratama Jatiasih Mulai dari Rp176.000 Bekasi
MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Mulai dari Rp250.000 Jakarta
Siloam Hospitals Lippo Village Mulai dari Rp310.000 Tangerang
Columbia Asia Hospital Medan Mulai dari Rp247.412 Medan
Laboratorium Klinik CITO Yogyakarta Mulai dari Rp200.000 Yogyakarta
Laboratorium Klinik Prodia Wonogiri Mulai dari Rp520.000 Wonogiri
Omni Hospital Alam Sutera Mulai dari Rp600.000 Tangerang
Siloam Hospitals Surabaya Mulai dari Rp700.000 Surabaya
Siloam Hospitals Asri Mulai dari Rp1.142.000 Jakarta
Siloam Hospitals Denpasar Mulai dari Rp204.000 Bali
BIMC Siloam Hospital Nusa Dua Mulai dari Rp684.000 Bali
Laboratorium Klinik CITO Indraprasta Semarang Mulai dari Rp200.000 Semarang
Siloam Hospitals Manado Mulai dari Rp785.000 Manado
Siloam Sriwijaya Palembang Mulai dari Rp294.000 Palembang
Rumah Sakit Immanuel Mulai dari Rp526.500 Bandung
Siloam Hospitals Jambi Mulai dari Rp277.000 Jambi
Rumah Sakit Siloam Putera Bahagia Cirebon Mulai dari Rp296.000 Cirebon
Siloam Hospitals Balikpapan Mulai dari Rp400.000 Balikpapan
Laboratorium Prodia  Mulai dari Rp520.000 Seluruh Cabang Prodia

Berapa biaya pap smear di Puskesmas?

Mungkin kamu juga bertanya-tanya, berapa biaya pap smear di Puskesmas? Apakah tindakan ini bisa dilakukan di Puskesmas secara gratis menggunakan BPJS Kesehatan?

Kabar baiknya, biaya pap smear sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, lho! Kamu bisa langsung datang ke Puskesmas terdekat atau faskes pertama kamu untuk melakukan pap smear secara gratis.

Kamu hanya tinggal menunjukkan karti JKN-KIS kamu yang aktif. Nantinya, kamu akan dirujuk ke Prodia atau Klinik Kimia Farma untuk melakukan pemeriksaan dan biaya pap smear gratis, ya.

Kenapa harus menjalani pemeriksaan pap smear?

Kamu pastinya setuju bahwa lebih baik kita melakukan pencegahan daripada pengobatan, bukan? Nah di sinilah manfaat menjalani pap smear.

Pap smear atau papanicolaou test adalah pemeriksaan medis dengan mengambil sampel sel dari leher rahim (serviks) untuk diteliti terakit adanya risiko kanker. Tes ini dianjurkan buat wanita subur yang berada di rentang usia 15-49 tahun.

Idealnya, setiap wanita menjalani pemeriksaan pap smear tiap dua tahun sekali sejak menginjak usia 21 tahun. Setelah memasuki usia 30 tahun, frekuensi pemeriksaan ini bisa dikurangi hingga tiap tiga tahun sekali.

Lain ceritanya buat seseorang yang mengidap infeksi HIV, memiliki sel prakanker, memiliki riwayat kanker serviks, atau memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Mereka harus lebih sering menjalani pap smear.

Walaupun gak menjanjikan keakuratan hingga 100 persen, pemeriksaan medis ini tetap bisa diandalkan. Lagi pula seandainya hasilnya 80 persen, itu udah mendekati positif lho. Jadi, gak usah ragu untuk menjalani pemeriksaan pap smear.

Bagaimana prosedur pap smear dilakukan?

Pemeriksaan pap smear dilakukan dengan menggunakan alat yang bernama spekulum. Alat yang sepenuhnya berbahan logam ini dipakai buat membuka vagina.

Dalam prosedur pap smear, spekulum nantinya dimasukkan ke dalam vagina. Kemudian dokter menggunakan sikat halus atau kapas buat ambil sampel sel agar bisa dianalisis.

Apakah ada rasa sakit saat spekulum dimasukkan? Sebenarnya, gak ada rasa sakit yang muncul saat spekulum masuk ke vagina. Cuma terasa gak nyaman dengan dimasukkannya spekulum ini.

Siapa yang membutuhkan tes pap smear dan kapan waktu yang tepat?

Wanita yang telah aktif secara seksual, baik dalam ikatan pernikahan maupun belum, wajib menjalani tes pap smear secara rutin.

Sementara itu, buat mereka yang belum pernah berhubungan seksual dan belum menikah tidak perlu menjalani tes pap smear. Sebab wanita dengan status tersebut sangat kecil sekali berisiko tertular infeksi HPV. 

Namun jika kamu berkebiasaan merokok, memiliki faktor penyakit keturunan tertentu, dan terpapar diethylstilbestrol (DES) saat masih dalam kandungan akan menjadi faktor yang meningkatkan risiko kanker serviks selain infeksi HPV.

Namun pada dasarnya, tes pap smear memang harus dilakukan semua wanita yang telah aktif secara seksual dengan kategori usia ataupun kondisi-kondisi tertentu.

Meski tidak perlu dilakukan setiap tahun, wanita dengan hasil pap smear yang menunjukkan kejanggalan sebaiknya kembali menjalani tes ini setelah 6 bulan atau 1 tahun dari tes sebelumnya.

Berikut ini adalah kondisi-kondisi wanita yang wajib menjalani pap smear dan frekuensi waktunya:

1. Usia 21 tahun ke atas

Tes pap smear dianjurkan dilakukan setiap tiga tahun sekali bagi wanita berusia 21 tahun ke atas. Hal ini dilakukan baik yang sudah menjalani vaksin HPV ataupun belum melakukannya.

2. Usia 21-29 tahun

Wanita yang berusia 21-29 tahun sebaiknya menjalani tes pap smear setiap tiga tahun sekali. 

Nah, kamu tidak perlu melakukan pemeriksaan HPV, kecuali bila hasil tes Pap smear menunjukkan keabnormalan.

3. Usia 30 tahun ke atas

Untuk kamu yang berusia 30 tahun ke atas disarankan menjalani pap smear setiap lima tahun sekali bersama tes HPV hingga usia 65 tahun. 

Pemeriksaan ini bisa dilakukan selama semua tes menunjukkan hasil normal. Wanita berusia 30-65 tahun bisa menjalani pap smear saja dengan frekuensi tiga tahun sekali.

4. Usia 65 tahun ke atas

Bagi mereka yang berusia 65 tahun yang sudah menjalani pap smear selama 10 tahun terakhir dengan hasil normal, bisa berhenti menjalani tes ini karena tidak memerlukannya lagi.

5. Sistem imun yang lemah

Buat kamu yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah atau menurun karena berbagai kondisi, seperti mengidap HIV/AIDS atau mengonsumsi obat penekan sistem imun (imunosupresan), ada baiknya menjalani tes pap smear sesuai rekomendasi dokter.

6. Pernah menjalani operasi histerektomi total

Khusus buat wanita yang telah menjalani histerektomi total atau operasi pengangkatan rahim dan serviks, tidak dianjurkan untuk menjalani pap smear. 

7. Pernah terdeteksi memiliki prekanker

Khusus untuk mereka yang pernah terdiagnosa mengalami kondisi prekanker dianjurkan melanjutkan pap smear selama minimal 20 tahun sejak pertama kali terdeteksi. Kamu harus menjalani frekuensi tes ini meskipun telah berusia 65 tahun.

Untuk memahami lebih jelas apakah kapan sebaiknya kamu menjalani tes pap smear, sebaiknya konsultasikan kepada dokter kandungan.

Biaya perawatan kesehatan mandiri tidak murah! Jangan sampai menguras simpananmu selama bertahun-tahun, manfaatkan saja

asuransi kesehatan. Premi mulai Rp100 ribuan sebulan, dapat pertanggungan hingga puluhan juta.

Hal-hal yang perlu diketahui seputar pap smear

Gak cuma biayanya, ada hal-hal lain yang wajib kamu tahu dari pap smear ini. Apa aja hal-hal tersebut?

  1. Wanita yang bakal menjalani pap smear gak diperbolehkan melakukan hubungan seksual atau membersihkan vagina selama 2 – 3 hari.
  2. Ada baiknya tes ini dilakukan di hari ke-5 pasca haid atau di hari ke-10 dan ke-20 sesudah hari pertama haid.
  3. Jangan berendam kalau pengin melakukan tes ini.
  4. Sampaikan gangguan yang dialami sebelum tes. Misalnya aja ada keputihan, sakit, gatal-gatal, ataupun panas.
  5. Hindarkan penggunaan kontrasepsi khusus wanita.
  6. Jauhi diri sementar dari obat-obatan buat vagina.
  7. Kosongkan kandung kemih sebelum jalani pap smear.
  8. Tes ini butuh waktu sekitar 10 – 20 menit.
  9. Hasilnya baru ketahuan setelah beberapa hari pemeriksaan.
  10. Seandainya hasilnya positif, belum tentu kamu menderita kanker. Bisa jadi kamu mengalami peradangan atau perubahan sel kecil (displasia). Buat memastikannya, perlu dilakukan beberapa tes lagi.

Apa yang harus dilakukan jika hasil pap smear positif?

Jika hasil pap smear kamu positif, maka menunjukan jika kamu memiliki sel-sel yang abnormal atau bahkan menderita kanker serviks.

Biasanya, dokter akan langsung menjadwalkan pemeriksaan lanjutan dengan metode kolposkopi, yakni pemeriksaan pada jaringan leher rahim, vulva, dan juga vagina menggunakan alat khusus bernama kolposkop yang bentuknya seperti kaca pembesar.

Biasanya, dokter akan mengambil sampel dari jaringan yang dianggap abnormal untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.

Perlu diperhatikan juga jika hasil pap smear tidak selalu akurat, terkadang juga menimpulkan hasil negatif palsu. Hal ini bisa dikarenakan pengambilan sampel sel serviks yang sedikit, atau karena sel yang abnormal tertutup sel-sel lain.

Jadi, kamu sebaiknya tetap waspada dan selalu menjaga kebersihan area organ intim kamu, ya. Simak ulasan mengenai vaksin kanker serviks di artikel Lifepal lainnya!

Pentingnya antisipasi biaya medis dengan asuransi

Mengingat pentingnya pap smear untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi wanita, saat ini kamu harus mempertimbangkan memiliki asuransi kesehatan, terutama jaminan biaya penyakit kritis. 

Tujuannya memiliki asuransi kesehatan adalah untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi setelah kamu melakukan pap smear.

Sekadar informasi, biaya perawatan kesehatan penyakit kritis seperti kanker serviks bisa menghabiskan hingga miliaran rupiah. 

Itu sebabnya, deteksi dini dan pencegahan lewat pemeriksaan pap smear diiringi vaksin HPV akan lebih baik.

Harga vaksin HPV yang bisa mencapai jutaan rupiah untuk tiga tahap gak seberapa dibandingkan risiko yang mungkin terjadi.

Sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi, memiliki asuransi penyakit kritis menjadi salah satu langkah antisipasi atas biaya pemeriksaan dan pengobatan yang mahal.

Manfaatkan polis asuransi kesehatan terbaik, cover 100% biaya rumah sakit, termasuk perawatan kanker dan cek pap smear. Premi hanya Rp200 ribu/ bln!

Berikut ini daftar asuransi penyakit kritis terbaik di Indonesia.

Nah, sudah tahu ya sekarang tentang prosedur dan biaya pap smear? Jauh dari perkiraan kita selama ini, ternyata menjalani pemeriksaan ini gak harus sampai menguras isi dompet.

Ada baiknya kamu secara rutin melakukannya sebab bagaimanapun juga mencegah gak semahal mengobati. Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Kalau kamu punya pertanyaan terkait perencanaan keuangan lainnya sekaligus mendapatkan berbagai tips mengelola kebutuhan finansial, konsultasikan saja di Tanya Lifepal!

Tanya jawab seputar biaya pap smear

Biaya pemeriksaan pap smear di puskesmas gratis dan ditanggung oleh BPJS Kesehatan, ya.

Kisaran biaya pap smear di rumah sakit di Tangerang mulai dari Rp182.000-Rp500.000.

Biaya pap smear dengan harga normal di Pramita mulai dari Rp380.000.

Pap smear adalah tes untuk melihat keadaan sel-sel pada serviks atau leher rahim dan vagina. Dengan pemeriksaan rutin, perubahan sel-sel yang mungkin bisa berkembang menjadi kanker atau sudah menjadi kanker bisa terdeteksi.

Biaya pap smear di RS Premier Jatinegara mulai dari Rp250 ribu.

Biaya pap smear di Brawijaya dibanderol mulai dari Rp670 ribu.

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.