Biaya tes alergi tentunya menjadi pertanyaan bagi kamu yang sering merasakan gejala seperti hidung berair atau tersumbat, batuk, nyeri di wajah, hingga bengkak ketika makan, menghirup, maupun bersentuhan dengan sesuatu yang dikenal sebagai alergen.

Biaya tes alergi bisa dibilang tak mura. Di Malaysia saja, biaya tes alergi minimal Rp800 ribu. Sedangkan di rumah sakit swasta di Indonesia, biaya tes alergi berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan.

Harga tersebut hanya untuk tesnya saja, di luar jasa konsultasi dengan dokter spesialis. Cukup mahal, ya! 

Meski biaya yang harus kamu keluarkan sedikit besar, tes alergi penting untuk dijalani. Jangan pernah anggap enteng alergi yang kamu alami ya. Karena bisa berakibat fatal kalau gak ditangani dengan tepat. 

Lalu, apa itu alergi? Alergi merupakan reaksi alami sistem imun kamu yang bereaksi terhadap benda tertentu.

Banyak benda atau zat tertentu yang bisa jadi penyebab alergi di beberapa orang, dan reaksi alergi yang ditimbulkan tiap orang berbeda-beda. 

Agar kamu tahu benda atau zat apa yang jadi pemicu munculnya alergi, kamu harus tahu dengan menjalani tes alergi. 

Sedangkan tes alergi adalah serangkaian tes yang dilakukan oleh spesialis untuk mengetahui apa pemicu alergi dari pasiennya.

Tes alergi dilakukan kalau kamu dicurigai mengalami reaksi pada sistem imun terhadap satu benda atau zat tertentu.  

Nah, benda yang bisa memicu respon alergi dikenal juga dengan istilah alergen. Buat sebagian orang, alergen gak akan menimbulkan reaksi pada tubuh.

Tapi, sebagian orang yang menderita alergi, sistem imunnya bisa bereaksi terhadap si alergen tersebut.

Estimasi biaya tes alergi 

Banyak tempat yang menyediakan layanan tes alergi, jadi kamu tak perlu bingung ingin melakukan tes alergi di mana. Kamu bisa melakukannya di puskesmas, rumah sakit, klinik, atau laboratorium.

Biaya yang dipatok pun bervariasi, tergantung tes alergi apa yang kamu akan pakai. 

Tes paling mudah, atau tes awal berkonsultasi dengan dokter, kisaran biaya jasa konsultasi mulai dari dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam hingga konsultan alergi imunolog, berkisar antara Rp120 ribu – Rp300 ribu an. 

Sedangkan untuk biaya tes alergi di Mayapada Hospital, Jakarta, tes alerginya dipatok di angka Rp2,8 juta. Belum termasuk jasa konsultasi dokter reumatologi dan obat-obatan. 

Sementara itu, biaya tes alergi di Prodia mulai dari Rp2.228.000 jika kamu ingin menjalani serangkaian tesnya secara lengkap.

Biaya tes alergi di CITO mulai dari Rp1.750.000. Laboratorium Klinik CITO dan Laboratorium Klinik Prodia memiliki beberapa cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kamu bisa memilih cabang yang terdekat dari tempatmu. Namun harga bisa berbeda di cabang tertentu.

Supaya kamu lebih mudah mengestimasikan biayanya, simak tabel biaya tes alergi di beberapa rumah sakit dan klinik di Indonesia berikut ini:

Klinik/Rumah Sakit Biaya Tes Alergi
Laboratorium Kimia Farma (semua cabang) Rp485.000-Rp1.785.000
Mitra Keluarga Depok Mulai dari Rp640.000
Eka Hospital BSD Mulai dari Rp696.000
RS Mitra Keluarga Kalideres Mulai dari Rp700.000
RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Mulai dari Rp925.000
Laboratorium Klinik CITO (semua cabang) Mulai dari Rp1.750.000
Mayapada Hospital Kuningan Mulai dari Rp1.969.000
Laboratorium Klinik Prodia (semua cabang) Mulai dari Rp2.228.000
RS Global Doctor Indonesia Mulai dari Rp2.355.000
RS Brawijaya Antasari Mulai dari Rp2.496.000

Apakah BPJS cover tes alergi? 

Beberapa tahun belakangan ini masyarakat terbantukan dengan kehadiran jaminan kesehatan dari pemerintah, BPJS kesehatan. Meski begitu, gak semua layanan kesehatan bisa di-cover BPJS. 

Kalau melihat dari aturannya, setiap peserta BPJS kesehatan harus melalui pemeriksaan awal di puskesmas atau klinik kesehatan tingkat satu.

Pemeriksaan laboratorium yang ditanggung BPJS memang terbatas, seperti tes darah, tes urine, tes gula darah dan tes feses. 

Semua pemeriksaan ini tergolong dalam pemeriksaan sederhana. Jadi, kalau ingin melakukan tes alergi tidak ditanggung BPJS. Kamu harus mengeluarkan biaya tes dari kantong sendiri. 

Merogoh kocek sendiri untuk menjalani tes alergi, tentunya butuh biaya tak sedikit. Sementara itu, jika memiliki asuransi kesehatan, tentu kamu bisa menjalaninya tanpa perlu mengeluarkan uang.

Jadi, kamu bisa menghilangkan biaya tes alergi di puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.

Pentingnya punya asuransi kesehatan 

Ada solusi cerdas untuk menyiasati tingginya biaya pemeriksaan kesehatan dengan menjadi nasabah asuransi kesehatanAsuransi kesehatan adalah produk asuransi yang menanggung biaya medis saat kita harus ke dokter atau rumah sakit.

Pertanggungannya bisa berupa penggantian biaya medis atau santunan tunai. Nasabah pun tidak perlu khawatir apabila butuh perawatan medis, karena perusahaan asuransi yang akan menanggungnya.

Misalnya, kamu hendak melakukan tes alergi di Prodia, maka biaya tes alergi di Prodia tersebut dibayar oleh perusahaan asuransi asalkan perusahaan asuransi kamu sudah berekanan dengan Prodia.

Bagaimana cara kerja asuransi kesehatan?

Cara kerja asuransi kesehatan sebenarnya sederhana, setiap nasabah harus membayarkan premi ke pihak perusahaan asuransi. 

Kemudian, pihak perusahaan akan mengelola dana tersebut sehingga saat ada salah satu nasabah jatuh sakit, perusahaan dapat meng-cover biayanya.

Adapun manfaat utamanya mencakup biaya rawat inap, rawat jalan, pembedahan, dan medical check-up. Sementara manfaat tambahan (rider) meliputi melahirkan, perawatan gigi, dan mata.

Sementara premi asuransi kesehatan murah atau mahal, tergantung pada usia, pekerjaan, dan limit pertanggungan.

Namun berbeda dengan BPJS Kesehatan, kita bisa lebih fleksibel memilih premi yang diinginkan, pertanggungan, dan rumah sakit. 

Bagaimana memilih asuransi kesehatan terbaik?

Banyaknya pilihan polis dan brand, calon nasabah harus lebih teliti dalam memilih manfaat asuransi kesehatan yang akan dibeli. Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membeli proteksi kesehatan adalah: 

1. Metode klaim cashless

Dengan sistem klaim cashless nasabah bisa datang ke rumah sakit bermodal kartu peserta asuransi kesehatan saja. Artinya, nasabah tidak perlu mengeluarkan dana terlebih dahulu untuk mendapatkan perawatan medis. 

Jadi, kamu tidak perlu pusing lagi memikirkan biaya cek alergi atau menyiapkan dana pribadi, tinggal datang ke fasilitas kesehatan dan tunjukkan kartu keanggotaanmu.

2. Menanggung biaya rawat jalan

Biaya perawatan pra dan pasca rawat inap tidaklah murah. Untuk itu, sebaiknya pilih yang menanggung biaya rawat jalan tersebut. 

3. Manfaat pengembalian premi

Beberapa asuransi juga menawarkan pengembalian premi atau no claim bonus apabila tidak ada klaim hingga masa polis berakhir. Umumnya 20-100 persen dari total premi yang telah dibayarkan.

4. Manfaat Coordination of Benefit (CoB) 

Dengan manfaat Coordination of Benefit (CoB), jika asuransi BPJS tidak mencakup semua biaya perawatan, maka kita bisa mengajukan kekurangannya pada asuransi swasta.

5. Manfaat pertanggungan pre-existing condition

Pre-existing condition adalah kondisi di mana calon nasabah sudah menderita penyakit tertentu saat mendaftar asuransi.

Sebagian besar produk mengecualikan hal ini dalam klaim, tetapi ada yang tidak mengecualikannya dengan atau tanpa syarat. 

6. Limit/plafon sesuai premi

Plafon yang ditawarkan oleh asuransi kesehatan memang sekilas terkesan besar. Misal uang pertanggungan Rp20 juta terkesan banyak saat ini.

Namun, di tahun-tahun mendatang dengan kenaikan biaya medis 7-15 persen, nilai pertanggungan tersebut akan berkurang.

7. Iuran premi sesuai dengan penghasilan

Meski proteksi kesehatan sangatlah penting, calon nasabah tetap harus memastikan keuangannya tetap terjaga.

Oleh karena itu, pastikan premi tidak kemahalan apalagi melebihi kemampuan. Standarnya alokasi asuransi minimal sekitar 3-5 persen dari penghasilan.

8. Beli melalui broker asuransi

Broker yang telah terdaftar resmi dapat membantu nasabah mengajukan klaim. Ingat, ketika sedang mengalami risiko medis, pengajuan klaim bisa saja sulit dilakukan sendiri. 

Belum lagi jika pengajuan klaim nasabah ditolak karena alasan tertentu. Broker asuransi Lifepal dapat sangat membantu dalam mengatasi masalah klaim tersebut. 

Jenis-jenis alergen 

Alergen ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Alergen hirup: alergi terjadi saat alergen terhirup dengan lapisan hidung, tenggorokan atau paru-paru. Zat atau benda yang tergolong alergen hirup seperti serbuk sari, debu atau bulu hewan. 
  2. Alergen kontak: alergi akan terjadi saat alergen kontak dengan kulit. Sengatan serangga atau bahan kimia adalah contoh alergen kontak
  3. Alergen saluran cerna: biasanya ada di makanan atau obat yang dikonsumsi. Biasanya alergen jenis ini ditemukan pada makanan seperti seafood, kacang-kacangan. Selain itu, antibiotik atau penisilin juga masuk dalam alergen saluran cerna. 

Sebenarnya alergi bisa terjadi pada siapa saja. Tapi, umumnya anak-anak dan orang yang punya keturunan alergi dalam keluarga, lebih rentan mengalami alergi. 

Biasanya, alergi keturunan itu seperti asma atau eksim kulit. Atau bisa juga kamu mengalami gejala alergi saat kontak langsung atau menghirup benda pemicu alergi. 

Nah, kalau kondisi kamu seperti ini, ya sebaiknya kamu harus melakukan tes alergi. Dengan tes alergi, kamu jadi tahu benda atau zat apa yang membuat imun tubuh kamu bereaksi. 

Kamu juga bisa mengetahui beberapa penyakit genetis dengan tes DNA. Simak informasi harga tes DNA selengkapnya di Lifepal!

Cara mengetes alergi 

Tes lewat kulit dan sampel darah adalah tes alergi yang dapat dan umum dilakukan. Tapi, biasanya sebelum masuk ke tes tersebut, dokter spesialis akan mewawancarai kamu untuk mengetahui riwayat kesehatan dan riwayat alergi pada orangtua. 

Tapi, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat mengetes alergi lewat kulit. Kondisi tersebut seperti di bawah ini: 

  • Anak usia di bawah 2 tahun
  • Hindari tes alergi di kulit saat kamu tengah atau baru mengalami alergi
  • Punya masalah gangguan kulit seperti eksim
  • Mengalami sakit jantung atau asma
  • Mengkonsumsi obat-obatan tertentu 
  • Berusia di atas 65 tahun

Dalam kondisi tertentu, ada pasien yang sudah mengetahui alergen penyebab alerginya muncul. Misalnya jika dia alergi terhadap makanan, maka akan menjalani diet pantangan. 

Persiapan sebelum jalani tes alergi 

Seperti kebanyakan prosedur medis lainnya, tes alergi juga melewati alur yang sama yaitu menjalani konsultasi dengan dokter spesialis terlebih dulu. 

Di sini dokter akan memeriksa riwayat kesehatan kamu dan keluarga terutama yang menyangkut alergi, awal timbulnya keluhan, gaya hidup dan rutinitas yang biasa dilakukan. 

Selain itu, kondisi fisik kamu juga akan diperiksa untuk mendapat petunjuk tambahan terkait alergi yang kamu derita. 

Sebelum tes dilakukan, ada obat-obatan yang menjadi pantangan dan dianjurkan untuk berhenti mengkonsumsinya selama 10 hari sebelum tes. Jenis obat-obatan tersebut adalah: 

  • Obat antihistamin.
  • Obat maag
  • Obat asma 
  • Obat antidepresan trisiklik.

Jenis tes alergi yang bisa dipilih 

Beberapa metode paling umum untuk mengetes alergi adalah : 

1. Tes darah 

Sampel darah kamu akan diambil untuk dianalisis sistem imunnya dalam menghadapi alergen.

Kalau kamu punya kulit bertipe sensitif untuk melakukan skin test, maka prosedur tes ini yang akan disarankan dokter untuk kamu lakukan. 

2. Tes tusuk kulit 

Kulit kamu akan diteteskan sejumlah alergen, untuk kemudian reaksi yang timbul akan dievaluasi. Kalau kulit kamu mengalami ruam, berarti kamu positif alergi terhadap zat pemicu alergi yang disuntikkan tadi.

Skin test merupakan tes yang paling banyak digunakan karena hasilnya lebih tepat dan biayanya murah. 

3. Tes tempel 

Tes ini biasanya dilakukan jika alergen menyebabkan iritasi pada kulit. Dokter akan menempelkan perekat yang sudah diisi dengan 20 – 30 zat penyebab dermatitis.

Kemudian, dokter akan melihat hasilnya dalam waktu dua hari kalau ada reaksi dari salah satu alergen yang ditempel. 

4. Tes kulit intradermal

Kalau tes tusuk kulit menunjukkan negatif, tapi dokter masih mencurigai bahwa kamu punya alergi terhadap alergen tertentu, maka akan dilanjut dengan tes ini.

Dengan menyuntikkan sejumlah alergen ke lapisan kulit, untuk kemudian dipantau reaksi alergi yang mungkin terjadi. Itulah informasi mengenai alergi, penyebab, pengobatan hingga biaya tes alergi. Semoga informasti tadi bermanfaat!

Tips dari Lifepal! Jika kamu mengalami gelaja alergi pada sesuatu, segera konsultasikan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosa yang lengkap dan terpercaya.

Cari tahu asuransi kesehatan yang cocok di Lifepal!

Lifepal adalah marketplace asuransi terbesar di Indonesia yang dapat membantu kamu menemukan beragam produk asuransi yang cocok.

Di Lifepal, kamu dapat membandingkan harga premi, manfaat pertanggungan sampai manfaat tambahan yang ditawarkan dengan mudah dan transparan.

Yuk, cari tahu asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kamu di Lifepal!

Pertanyaan seputar biaya tes alergi

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.