Merdeka.com – Mahasiswa UGM dikabarkan melakukan demo untuk menolak pernyataan rektor mengenai ijazah palsu Jokowi. Narasi tersebut dibagikan oleh salah satu kanal YouTube Menembus Batas, 13 Oktober 2022 dan telah ditonton lebih dari 100 ribu hingga mendapat likes 3 ribuan.

“Serentak Mahasiswa UGM Ramai Di Depan Kampus Tol4k Pernyataan Rektor Tak Sesuai Fakta,” tulisnya pada unggahan 14 Oktober 2022 lalu.

Video ini juga sempat dibagikan ulang oleh salah satu akun Facebook. Tetapi, saat ini tidak lagi ditemukan video terkait di platform Facebook.

Dalam thumbnail video itu tampak sosok Rektor UGM, Ova Emilia berada di depan para demonstran sedang dimintai keterangan oleh awak media. Sementara itu, video berisi gabungan dokumentasi tanggapan dari beberapa pihak mengenai dugaan ijazah palsu Jokowi.

Penelusuran

Dilansir dari tempo.co, dokumentasi aksi yang ada di dalam video itu merupakan dua momen yang berbeda dan sama sekali tidak ada sangkut paut dengan dugaan ijazah palsu Jokowi.

Demonstrasi pertama yang dilakukan pada 2 Mei 2016 itu berkenaan dengan penolakan kenaikan nilai Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan penurunan besaran biaya kuliah di beberapa jurusan. Dalam demo tersbeut juga memuat tuntutan pembatalan relokasi pedagang di Kantin Bonbin di dekat Fakultas Ilmu Budaya UGM.

Aksi lainnya juga terjadi pada 19 Desember 2019 yang berisi desakan agar Peraturan Rektor (Perek) tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual segera disahkan.

Kemudian, pencarian sumber asli isi video dilakukan dengan memasukkan tangkapan layar video ke situs Yandex dan Google Images.

Salah satu video menampilkan kuasa hukum Bambang Tri, Eddy Sudajana yang tampak melakukan konferensi pers untuk menanggapi klarifikasi dari Rektor UGM. Menurutnya, pernyataan Ova Emilia diragukan karena tidak menggunakan kata “memastikan” dalam klarifikasinya mengenai ijazah Jokowi. Video identik pernah diunggah di kanal Refly Harun berjudul “LIVE! IJAZAH JOKOWI DISOROT! KUBU BAMBANG TRI! ‘SERANG BALIK’ REKTOR UGM! KOK MASIH BERLANJUT?!”

Sementara itu, video Rektor UGM yang tampak memberikan keterangan juga ditampilkan dalam konten itu. Video identik pernah diterbitkan di Kompas TV dengan judul “Klarifikasi soal Ijazah Palsu Presiden Jokowi, Rektor UGM: Bentuk Tanggung Jawab Institusi” pada 11 Oktober 2022.

Selanjutnya, thumbnail video diketahui merupakan hasil suntingan dan penggabungan dari beberapa foto berbeda. Foto Rektor UGM, Ova Emilia sudah pernah diunggah di Instagram pribadinya pada 21 Februari 2020.

Kemudian, awak media yang mengarahkan kamera ke arah Ova Emilia merupakan potongan foto dari sesi doorstop dengan Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Dina W Kariodimedjo terkait mengenai dugaan ujaran kebencian terhadap Ade Armando oleh dosen UGM, Karna Wijaya.

Foto ini pernah diunggah oleh suarajogja.id berjudul “Dipanggil Rektor, Karna Wijaya Dosen UGM Minta Maaf Setelah Dugaan Ejek Ade Armando Viral” pada 18 April 2022.

Kesimpulan

Klaim mahasiswa UGM melakukan demo untuk menolak pernyataan rektor mengenai ijazah palsu Jokowi adalah hoaks. Demo itu terjadi pada 2016 dan 2019 dengan tuntutan yang berbeda.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Referensi

https://www.youtube.com/watch?v=XOP2IuGOx1s
https://cekfakta.tempo.co/fakta/1988/keliru-demonstrasi-mahasiswa-ugm-tolak-pernyataan-rektor-terkait-ijazah-palsu-joko-widodo

Reporter Magang: Aslamatur Rizqiyah

[lia]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.