SURYA.CO.ID, GRESIK – Sebanyak 30 warga berbasis UMKM di Kabupaten Gresik mendapatkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Selasa (18/10/2022).

Bantuan yang diberikan berupa empat rombong dan alat kerja, 11 modal usaha, enam etalase dan lima bedah usaha.

Bantuan berasal dari dana yang terkumpul di Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik yang dikenal sebagai Kampung Zakat.

Melalui program Gresik Berdaya yang masuk dalam Nawa Karsa direspons Baznas dengan membuat Kampung Zakat.

Sudah ada tiga desa menjadi kampung zakat, Desa Sooko, Desa Petiyin dan Desa Gredek.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan penyaluran bantuan berupa modal usaha tersebut bersumber dari pengumpulan zakat yang dihimpun oleh Baznas.

“Ini sangat luar biasa. Sebab mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Dan hari ini telah disalurkan hasil pengumpulan zakat kepada masyarakat desa Gredek,” kata Gus Yani.

Gus Yani juga memberikan apresiasi sekaligus menetapkan desa Gredek sebagai pilot project kampung zakat produktif.

Diketahui, di desa Gredek melalui Ketua Tim Penggerak PKK mengkoordinir Muzakki di desanya untuk mengumpulkan zakat. Dan ini sudah dua tahun berjalan.

“Program yang dijalankan di Desa Gredek ini juga sangat layak diapresiasi. Sebab mampu mengkoordinir warganya sendiri untuk mengumpulkan zakat. Dan zakat tersebut dipakai untuk membantu masyarakat yang membutuhkan sehingga sangat dirasakan manfaatnya,” katanya.

Ketua Baznas Gresik, Muhamad Mujib menuturkan dari tiga desa yang menjadi pilot project kampung Zakat, Desa Gresik paling produktif.

“Kami juga berkolaborasi dengan bidang perizinan Dinas Penanaman Modal PTSP melalui fasilitator membuat nomor induk berusaha. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan bisa memperbaiki perekonomian penerima bantuan,” kata Mujib.

Kepala Desa Gredek M Bahrul Ghofar mengatakan, Kampung Zakat Produktif di desanya, sudah berjalan dua tahun ini.

Dengan pengelolaan UPZ dapat diperbantukan pelaku UMKM untuk mendongkrak ekonomi warga.

“Ini merupakan simbiosis mutualisme. Tanpa ada kolaborasi yang baik, mustahil acara ini bisa terlaksana. Kedepan, program ini harus tetap menjadi tanggung jawab bersama. Mulai dari Pemdes, Ormas, PKK, serta para pelaku UMKM. Bisa berjalan baik dan dilanjutkan ke desa-desa lainnya,” beber Ghofar.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.