SURYA.CO.ID, GRESIK – Mantan atlet balap sepeda Indonesia, Suharto (70) tak kuasa menahan air mata mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat peresmian kantor bersama Samsat Gresik, Senin (17/10/2022). 

Kini Suharto sudah tidak lagi menarik becak, berkat Gubernur Khofifah, ia saat ini bekerja di UPT Bapenda Gresik. 

Terhitung sejak bulan Mei tahun 2022, Suharto resmi diangkat untuk bekerja sebagai petugas keamanan di UPT Bapenda Gresik.  

Dalam kesempatan ini, Suharto turut menjadi penerima zakat produktif lantaran selain menjadi pegawai UPT Bapenda di Gresik. Ia saat ini juga berjualan kopi di malam hari sebagai usaha menambah penghasilan. 

“Kegigihan Pak Suharto layak untuk ditiru. Masa mudanya beliau sungguh gemilang prestasinya. Semoga kita semua dilimpahkan rezeki yang lancar barokah oleh Allah SWT,” tutur Gubernur Khofifah. 

Kisah Suharto, mantan atlet berprestasi yang menjadi tukang becak membuat Gubernur Jawa Timur Khofiah Indar Parawansa terenyuh.

Saat bertemu bulan April lalu, Khofifah langsung memberikan pekerjaan kepada Suharto yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. 

Saat bulan Ramadhan tepatnya bulan April lalu, Suharto mendapat pekerjaan yang layak. Dibantu Plt Kepala Bapenda Jawa Timur, Abimanyu Pontjoatmojo, Suharto langsung bekerja sebagai tenaga honorer di UPT Bapenda Gresik. 

Abimanyu menuturkan, Suharto awalnya menerima bantuan sembako dari Gubernur Khofifah kepada para tukang becak saat bulan Ramadhan kemarin. Suharto adalah salah seorang di antara tukang becak yang menerima bantuan dari Gubernur Khofifah di Jalan Veteran, Kebomas. 

Suharto kemudian memberanikan diri berbicara kepada Gubernur Khofifah,  ia menyampaikan bahwa  dia dulunya adalah mantan atlet sepeda yang terpaksa menjadi tukang becak. 

Kiprahnya di dunia olahraga balap sepeda berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. 

Di tahun 1976, Suharto diketahui meraih juara 2 perorangan dan beregu 2.000 km di Thailand. Kemudian di tahun 1977 Suharto berhasil memecahkan  rekor PON Nasional untuk nomor nomor individual time trial (ITT) dan team pursuit. 

Di tahun 1978 Suharto juga sempat mengikuti Olympiade di Montreal Jerman, namun kurang beruntung dan tidak dapat nomor juara karena ia mengalami kecelakaan.

Tidak hanya itu, di tahun 1978 ia juga juara 3 Open Turnanen di China, serta juara 1 di Sea Games Kuala Lumpur tahun 1979. 


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.