“Ukraina dan Rusia adalah negara kunci dalam rantai pasok pangan global, ‘breadbasket of the world‘,” kata Retno dalam pidatonya di Seminar Akhir Pendidikan Pasis SESKOAU Angkatan Ke-59, Selasa, 18 Oktober 2022.
Menlu Retno mengatakan, kedua negara tersebut adalah produsen 30 persen gandum, 20 persen jagung, minyak biji bunga matahari dan barley.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Akibat perang krisis pangan dengan cepat menjadi ancaman bagi dunia. Indeks harga pangan dunia capai titik tertinggi pada Maret 2022,” katanya. Menlu Retno menambahkan, diperkirakan 179-181 juta orang di 41 negara akan hadapi krisis pangan.
Namun, aspek yang masih sering luput dari perhatian adalah krisis pupuk. Harga pupuk telah naik 230 persen dibandingkan Mei 2020.
“Bila harga pupuk tetap tinggi pada musim panen berikut, apalagi terjadi kelangkaan, maka dunia akan alami krisis beras,” ucap Retno.
“Ini dampaknya ke 3 miliar penduduk dunia, termasuk kawasan kita,” sambung dia
Menurut Menlu Retno, lonjakan harga energi juga tidak dapat dihindari. Di Eropa saja, harga gas pada Agustus 2022 sempat meningkat empat kali lipat dari 2021.
Padahal, 34 persen kebutuhan energi Eropa berasal dari gas. Ketergantungan terhadap pasokan energi dari Rusia tentu masih akan jadi tantangan tersendiri bagi Eropa.
Sedangkan dari segi ekonomi, dampak perang sangat terasa. Akhir Juli, Dana Moneter Internasional (IMF) sudah pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2022 dari 3,6 persen ke 3,2 persen.
Pekan kemarin, ucap Menlu Retno, IMF juga memangkas proyeksi 2023 dari 2,9 persen ke 2,7 persen. Lebih dari sepertiga ekonomi global akan terkontraksi pada 2022 atau 2023.
“IMF memperingatkan the worst is yet to come and for many people, 2023 will feel like a recession (yang terburuk akan datang dan untuk kebanyakan orang, 2023 akan terasa seperti resesi). Perlambatan ekonomi juga dapat terjadi di Asia Tenggara,” sambung Retno.
Bulan lalu, Asian Development Bank pangkas proyeksi pertumbuhan Asia Tenggara pada 2023 dari 5,2 persen ke 5 persen.
“Sementara, inflasi akan terus meningkat didorong disrupsi rantai pasok akibat perang di Ukraina kenaikan harga komoditas dan pangan serta suku bunga global,” pungkasnya.
Baca: Menlu Retno Sebut Ada Harapan Putin dan Zelenskyy Hadir di G20
(WIL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.