Berita Trenggalek
SURYA.co.id, TRENGGALEK – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan 3 jembatan darurat di Trenggalek, Senin (23/1/2023).
Ketiga jembatan darurat tersebut adalah Jembatan Mukus di Desa Sawahan Kecamatan Watulimo, lalu Jembatan Bendoroto Kecamatan Munjungan, dan Jembatan Pucang.
Pemprov Jatim menggelontorkan dana sebesar Rp 5 miliar yang bersumber dari Dana Biaya Tak Terduga (BTT) Provinsi Jatim.
Ketiga jembatan tersebut rusak akibat tersapu banjir pada tahun 2022 lalu.
Khofifah mengatakan pembangunan Jembatan Sawahan bermula dari video gotong royong warga yang ia lihat di ponselnya.
“Video tersebut terkonfirmasi ke saya, lalu saya melanjutkan ke bupati dan akhirnya dinas pu cipta karya turun kesini sehingga jembatan ini bisa segera diselesaikan pasar Desember tahun 2022 lalu,” kata Khofifah, ditemui di Desa Sawahan, Senin (23/1/2023).
Khofifah mengatakan jembatan tersebut sangat vital keberadaannya karena menghubungkan desa satu dengan desa yang lain.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Edy Tambeng Widjaya, melaporkan bawasannya beberapa waktu yang lalu ada beberapa infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir bandang, di antaranya jembatan Mukus, kemudian juga Jembatan Bendoroto yang mengalami putus. Kemudian jembatan Kedung Pucang yang pondasinya mengalami pengikisan.
Jembatan Mukus dan Jembatan Bendoroto lalu dibangun dalam bentuk jembatan darurat (Belly) yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Timur.
“Secara teknis jembatan ini panjangnya 27 meter, lebar 3,5 meter. Dengan kapasitas yang dilewati 10 ton. Sedangkan Jembatan Bendoroto panjang 26 meter dengan lebar 3,5 meter. Kemudian kapasitas yang dilewati 10 ton. Kemudian jembatan Kedung Kujang hanya penguatan pondasi yang terkikis,” jelasnya.
Diharapkan meskipun menggunakan Belly, dikemudian hari setelah terbangun jembatan permanen maka jembatan darurat itu dapat dipindahkan ke daerah lain uangnya mengalami nasib yang sama.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin (Mas Ipin) mengatakan di desa Sawahan terdapat 4 ribu warga yang sempat terisolasi akibat putusnya jembatan mukus.
Kemudian jembatan Bendoroto yang menghubungkan antara Kecamatan Watulimo dengan Kecamatan Munjungan.
“Jadi kalau jembatan itu putus, Kecamatan Munjungan bisa terancam terisolasi karena kita tahu jalur Kampak-Munjungan juga sering terancam longsor,” jelasnya.
Walaupun sudah dipinjami jembatan Belly, nantinya Mas Ipin akan usulkan kepada BNPB untuk pembangunan jembatan permanen, meskipun jembatan darurat ini masih bisa bertahan untuk beberapa tahun ke depan,” tandasnya.
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.