SURYA.CO.ID, SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji yang sosmednya selalu dibanjiri penggemar membagi tips agar gawai dan smartphone yang dimiliki warga bisa memiliki nilai tambah. Terutama punya nilai ekonomi.
Apalagi saat ini sudah 88,07 persen warga Surabaya mempunyai gawai. Atau hampir 90 persen.
Wawali Cak Ji minta agar gawai digunakan dengan hijak. Tidak untuk menyebar hoaks dan menebar kebencian.
Sebaliknya bisa memiliki nilai tambah yang bernilai ekonomi. Memasarkan produk dan meluaksan jaringan lewat medsos.
“Mari gunakan gawai dengan bijak,” kata Wawali Cak Ji, Sabtu (4/2/2023).
Berdasarkan statistik kesejahteraaan Surabaya 2022 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, sebanyak 88,07 persen penduduk Surabaya memiliki gawai, komputer dan tablet.
Artinya hampir semua punya HP. Statistik ini dalam konteks Teknologi informasi dan kesejahteraan sosial.
Selain kepemilikan smartphone, sebanyak 82,20 persen mendapatkan akses internet serta terhubung ke media sosial twitter, whatsapp, instagram, sama Face Book.
Cak Ji menyampaikan tingginya kepemilikan gawai karena saat ini menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi agar masyarakat dapat menunjuang aktivitasnya.
“Kepemilikan gawai dipergunakan untuk berdagang melalui daring , berkomunikasi hingga memproduksi konten kreatif yang memberikan pesan positif bagi warga,” tandas Cak Ji.
Dirinya menyebutkan pasca pandemi covid 19 mempercepat luasan akses penggunaan gawai dalam berbagai kegiatan bahkan proses pembelajaran maupun rapat dapat dilakukan dengan aplikasi dari rumah masing-masing.
“Kita ajak semua agar cerdas dan bertanggungjawab dalam penggunaan gawai di era majunya teknologi informasi , keberadaan gawai dan akses internet yang mudah dipergunakan mendukung penguatan relasi sosial serta percepatan ekonomi,” tandas Cak Ji.
Pria yang dua periode pernah menjabat lurah mengungkap, kecanduan gawai bisa menimbulkan dampak negatif.
Di antaranya dapat berupa kecanduan media sosial dan kecanduan game online.
Konsekuensi negatif dari kecanduan tersebut antara lain perubahan mood dan emosi, gangguan pola tidur dan kualitas tidur yang buruk, depresi dan cemas, kondisi fisik memburuk dan kehilangan teman di dunia nyata, konflik dengan anggota keluarga dan rusaknya produktivitasl.
“Pada prinsipnya harus ada pendampingan dan kepedulian agar kita semua bijak dalam penggunaan gawai dan internet. Saya berharap Surabaya tumbuh menjadi kota yang maju dengan kepribadian kuat,” imbuh Wawali Cak Ji.
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.