terbaik.co.id – Para pedagang kue dan bolu di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya mulai menaikkan harga jual kue mereka sebagai imbas dari naiknya harga telur ayam selama satu pekan terakhir ini.

Jika harga kue tetap, mereka akan rugi besar karena harga sejumlah bahan pembuat kue juga mengalami kenaikan, seperti tepung terigu.

Cara lain yang terpaksa dilakukan pedagang kue yakni dengan mengecilkan ukuran kue .

Dengan demikian, harganya bisa tetap menyesuaikan dengan harga lama.

Akan tetapi cara ini pun dirasa tidak efektif, sebab ukuran kue yang mengecil justru banyak dikeluhkan konsumen mereka.

Diketahui, harga telur ayam di Pasar Tradisional Singaparna Kabupaten Tasikmalaya sudah di angka Rp31.000 per kilogram.

Harga yang terus naik dan tak tahu kapan bisa normal lagi ini pun berdampak pada pedagang kue bolu.

Mereka pun mulai menaikkan harga kue , karena telur menjadi salah satu bahan baku yang tidak bisa dihilangkan dari kue bolu.

Salah seorang pedagang kue bolu, Hj. Otin (57) mengatakan, jika kue bolu yang dijualnya naik Rp5.000 setiap bungkusnya.

Jika harga kue bolu semula Rp45.000 per buah, maka kini dia menjual dengan harga Rp50.000 per buah.

Agar tidak terlalu mahal, ada juga kue yang disiasati dengan ukuran lebih kecil agar kue buatannya tetap bisa dijual dengan harga lama.

“Bagaimana lagi, sekarang bahan baku pembuat kue sudah pada naik. Kemarin terigu, sekarang telur ayam. Kaya ini, bolu pisang kemarin jual Rp45.000 per loyang, kini dijual Rp50.000,” ujar Otin, kepada kontributor Pikiran Rakyat pada Minggu, 28 Agustus 2022.

Pedagang mengaku tidak bisa berbuat banyak dan terpaksa menaikkan harga jual kue .

Selain telur ayam mahal, untuk harga terigu sebagai bahan dasar kue juga mahal.

Saat ini, tepung terigu diketahui harganya melambung mencapai Rp13.000 per kilogram dari harga asalnya Rp9.000.

Para pedagang juga mengakui kehilangan pelanggan secara drastis. Bahkan kini kerap kali kuenya lebih banyak sisa karena tidak terjual, akibat kurang laku.

Akhirnya, kue sisa yang sudah beberapa hari dipajang pun berjamur dan terpaksa dibuang sebagai pakan ikan di kolam.***