SURYA.co.id | GRESIK – Tim putri Jakarta Elektrik PLN belum bisa bangkit di Proliga 2023 karena selalu kalah. Kali ini Jakarta Elektrik PLN menelan kekalahan keenam secara beruntun di ajang kompetisi kasta teratas di Indonesia.

Kekalahan keenam Jakarta Elektrik PLN di Proliga 2023 dialami saat melawan Jakarta BIN saat kedua tim GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Kamis (2/2/2023).

Bermain di laga pembuka Proliga 20223 putaran kedua seri 1 di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Kamis (2/2/2023), Jakarta Elektrik PLN harus takluk dari Jakarta BIN dengan skor akhhir 2-3 (17-25, 25-18, 26-24, 19-25, 15-17.

Atas kekelahan ini membuat Jakarta Elektrik PLN belum sekalipun meraih kemenangan dari enam laga yang sudah dijalani sejak putaran pertama Priliga 2023. Tim asuhan pelatih Ziya Rajabov itu pun masih menempati posisi dasar klasemen Proliga 2023.

Sedangkan Jakarta BIN untuk sementara naik satu tingkat ke peringkat tiga dengan poin 9, menggeser Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.

Langkah Ratri Wulandari dkk lolos babak empat besar Proliga 2023 semakin terbuka lebar.

“Syukur alhamdulillah hari ini bisa menang, meskipun dengan perjuangan berat karena lawan juga bermain solid,” sebut asisten pelatih Jakarta BIN, Alam Hadi Kosasih usai laga dalam rilis tertulis dari Proliga yang diterima Surya.co.id.

Kapten tim Jakarta BIN, Ratri Wulandari menambahkan, meskipun berhasil merebut kemenangan, tetapi permainan timnya masih belum terlalu maksimal, terutama soal receive (penerimaan bola servis).

“Itu (receive) berpengaruh sekali ke permainan, tapi secara keseluruhan progresnya makin bagus,” aku pemain tim nasional Indonesia ini.

Pada laga Proliga 2023 putaran kedua seri pertama ini, Jakarta BIN menurunkan pemain asing baru asal Brazil, Fernanda Tome yang menggantikan Jin Ye asal China.

“Tome baru datang hari Senin (30/1/2023) kemarin, wajar kalau mainnya belum maksimal dan belum padu karena masih perlu adaptasi. Tapi, secara keseluruhan kontribusinya kepada tim sudah lumayan bagus,” terang Alam.

Asisten Pelatih Jakarta Elektrik PLN, Maman Suparman mengatakan, timnya masih kurang beruntung dan gagal merebut kemenangan perdana, meskipun kesempatan itu sebenarnya terbuka lebar.

“Pertahanan kita agak longgar, apalagi pemain lokal banyak yang masih junior, mentalnya masih perlu diasah lagi. Tosser kami juga agak kurang jeli mengatur strategi sehingga serangan mudah dibaca lawan,” katanya.

Pada laga ini, Jakarta Elektrik lebih banyak bertumpu pada dua spiker asingnya Katerina Zidkova dan Odina Zayniddinovna dalam menyerang, meskipun tidak jarang smes keduanya terhadang blok lawan.

Maman mengakui kekalahan keenam beruntun ini bakal makin sulit mengangkat mental para pemain untuk menghadapi laga berikutnya.

“Seandainya putaran pertama bisa menang sekali saja, mungkin mental anak-anak tidak drop bener,” imbuhnya.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.