Merdeka.com – Selandia Baru berencana mengeluarkan undang-undang baru, mewajibkan perusahaan teknologi besar seperti Alphabet Inc (pemilik Google) dan Meta Platforms (Facebook) membayar ke perusahaan media untuk konten berita lokal yang muncul di feed mereka.

Menurut laporan Reuters, Menteri Penyiaran Selandia Baru, Willie Jackson menyampaikan pada Minggu, UU ini akan sejalan dengan aturan yang ada di Kanada dan Australia.

Facebook dan Google merupakan platform di mana pembaca dalam jumlah besar mendapatkan berita. Perusahaan teknologi tersebut memengaruhi jenis berita apa, dan dari publikasi apa yang muncul di feed pengguna.

Perusahaan tersebut mendapatkan klik, engagement, dan pendapatan dari konten yang diproduksi perusahaan media. Selama bertahun-tahun dan di berbagai penjuru dunia, ada seruan agar perusahaan seperti Google dan Meta memberi “kompensasi secara adil” kepada perusahaan media.

Jackson mengatakan, dia berharap UU itu akan bertindak sebagai insentif bagi platform digital untuk mencapai kesepakatan dengan media berita lokal.

“Media berita Selandia Baru, khususnya surat kabar regional dan komunitas kecil, berjuang untuk tetap layak secara finansial karena lebih banyak iklan bergerak secara online,” jelasnya, dikutip dari Indian Express, Kamis (19/1).

Jackson menambahka, perusahaan yang mendapat manfaat dari konten media berita ini penting membayar kepada media tersebut.

UU ini akan diajukan ke parlemen dan diharapkan partai penguasa dengan kursi mayoritas bisa menyetujuinya.

Pada 2021, Australia juga mengesahkann legislasi yang sama, kendati mendapat penolakan dari Google dan Facebook. Saat diperkenalkan pada Maret 2021, Google mengancam akan menghapuskan mesin pencariannya dari Australia.

Pada Februari, Facebook sempat memblokir penggunanya membagikan link berita di platform tersebut. Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini juga dilaporkan menghapus unggahan dari Badan Meteorologi Australia, departemen kesehatan negara bagian, dan badan kedaruratan dan krisis. [pan]

Baca juga:
Delapan Alasan Mark Zuckerberg PHK 11.000 Karyawan Meta
Dianggap Sensitif, Informasi Ini Bakal di Hapus Facebook dari Profil Pengguna
Meta Mulai PHK Karyawan
Google CS Bakal ‘Hilangkan’ Penggunaan Password?
Google Dikabarkan sedang Buat Alat Deteksi Konten-konten Terorisme
PM Selandia Baru Jacinda Ardern Mundur
Tempat Syuting Asli The Lords of the Rings Disewakan, Segini Tarifnya
Jacinda Ardern Minta Maaf Setelah Keceplosan Maki Anggota Parlemen Selandia Baru


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.