Datang beberapa hari menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, kunjungan Biden “akan memperjelas bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan,” kata John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Pengumuman itu muncul setelah serangan besar-besaran Rusia terjadi pada Jumat pagi di seantero Ukraina. Serangan ini menghantam banyak warga dan infrastruktur sipil, dan menyebabkan pemadaman listrik di sejumlah tempat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut jurnalis Anna Chernikova dari VOA yang sedang berada di Kyiv, Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko membenarkan adanya serangan Rusia di fasilitas pembangkit listrik tenaga air dan air, serta di infrastruktur tegangan tinggi di enam wilayah.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan besar-besaran Rusia ini sebagai tantangan bagi NATO. “Ini adalah teror yang dapat dan harus dihentikan,” katanya dalam sebuah pidato video, seperti dikutip dari laman voanews.com.
Lokasi terparah dilanda serangan Rusia di Ukraina adalah wilayah Zaporizhzhia, Kharkiv dan Khmelnytskyi. Di ketiga wilayah itu, pertahanan udara Ukraina telah menembak jatuh 61 dari 71 rudal Rusia. “Sayangnya, masih ada korban,” kata Zelensky.
Sementara itu, juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric mengatakan bahwa di Kharkiv saja, sekitar 150.000 rumah tangga dan bisnis dilaporkan kehilangan aliran listrik akibat serangan Rusia.
Di Ocheretyne, sebuah komunitas di wilayah Donetsk sekitar 18 kilometer dari garis depan pertempuran, PBB telah membantu menyediakan pasokan medis, lampu tenaga surya, peralatan kebersihan, tempat tidur, dan barang-barang lainnya.
Sekitar 3.600 orang, termasuk 200 anak-anak, yang tersisa di daerah tersebut tidak memiliki gas sejak Februari tahun lalu. Akses air dan listrik, seperti di banyak bagian Ukraina, juga tidak stabil, tambah Dujarric.
Kurangnya transportasi juga berdampak pada akses layanan kesehatan. Dujarric mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa “setiap serangan terhadap infrastruktur sipil kritis tidak dapat diterima dan harus segera dihentikan.”
Zelensky mengatakan bahwa selama serangan udara berat pada Jumat kemarin, beberapa rudal Rusia terbang melalui wilayah udara Moldova dan Rumania.
“Bukti lain bahwa teror tidak mengenal dan tidak akan pernah mengenal batas negara,” ucapnya. “Bukti lain bahwa perlindungan Ukraina adalah perlindungan seluruh Eropa dan dunia, setiap negara yang hanya ingin hidup,” lanjut Zelensky.
Baca juga: Sirene Serangan Udara Berbunyi Wartawan Metro TV Terpaksa Berlindung di Bunker
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
(WIL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.