Merdeka.com – Pemerintah Jepang menawarkan uang sebesar 1 juta Yen atau sekutar Rp117 juta per anak untuk keluarga yang mau pindah dari Tokyo. Ini merupakan upaya untuk mengatasi membludaknya populasi di daerah tersebut.
Insentif ini akan mulai diberlakukan pada April mendatang. Sebelumnya besaran insentif hanya 300.000 yen, tapi kemudian dinaikkan lebih dari tiga kali lipat, dikutip dari The Guardian, Selasa (3/1).
Walaupun populasi Tokyo turun untuk pertama kalinya tahun lalu, pembuat kebijakan percaya lebih banyak langkah yang harus dilakukan untuk menurunkan kepadatan penduduk kota dan mendorong warga memulai kehidupan baru di daerah lain, khususnya daerah yang populasi lansianya lebih tinggi, populasi menyusut.
Insentif ini ditawarkan kepada keluarga yang tinggal di 23 lingkungan “inti” di Tokyo dan lingkungan di prefektur sabuk komuter di Saitama, Chiba, dan Kanagawa.
Syarat untuk mendapatkan insentif ini, para keluarga ini harus pindah ke luar Tokyo raya. Namun beberapa orang bisa bisa menerima insentif jika berpindah ke daerah pegunungan yang berlokasi di perbatasan Tokyo. Syarat lainnya, penerima insenfit juga harus tinggal di rumah baru mereka minimal selama lima tahun dan salah satu anggota rumah tangga harus bekerja atau berencana untuk membuka usaha baru. Mereka yang pindah sebelum lima tahun berlalu harus mengembalikan insentif tersebut secara tunai.
Selain itu penerima insentif juga harus memenuhi satu dari tiga kriteria berikut: bekerja di perusahaan kecil atau menengah di daerah tempat mereka pindah; melanjutkan pekerjaan lama mereka melalui kerja jarak jauh; atau memulai bisnis di daerah baru mereka.
Para pejabat berharap besarnya tawaran insentif itu akan mendorong keluarga dengan anak-anak berusia hingga 18 tahun untuk merevitalisasi wilayah dan mengurangi tekanan pada ruang dan layanan publik di Tokyo kota metropolis terbesar di dunia dengan populasi sekitar 35 juta jiwa.
Sekitar 1.300 kota – kira-kira 80 persen dari total seluruh kota – bergabung dalam skema tersebut.
Menurut laporan koran Kyodo, insentif tersebut berasal dari pemerintah pusat dan pemerintah kota. Pemerintah berharap 10.000 orang akan pindah dari Tokyo ke daerag pinggiran pada 2027 mendatang. [pan]
Baca juga:
Kesibukan Pasar Ameyoko di Jepang Diserbu Pembeli Menjelang Tahun Baru
Pemaksaan Kegiatan Keagamaan akan Dianggap Penganiayaan Anak di Jepang
Rudal Balistik Korut Melintasi Utara Jepang, KBRI Tokyo Minta WNI Tetap Tenang
Tembakan Rudal Korea Utara ke Arah Jepang Picu Peringatan Evakuasi
Alasan Warga Jepang Tolak Pemakaman Kenegaraan Mantan PM Shinzo Abe
Peneliti Jepang Ciptakan Kecoak Cyborg untuk Selamatkan Korban Gempa
Pekerja di Jepang Diizinkan Bawa Hewan Peliharaan ke Kantor
Mengenal Bentuk Pemerintahan Jepang, Berikut Sejarahnya
Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.