Hacktiv8, coding bootcamp memperkenallan kampus terbarunya di BSD City, yang berlokasi di BSD Green Office Park, Tangerang, Banten. Dengan lokasi multi-akses dan lingkungan yang lebih hijau, kampus ini juga dilengkapi dengan kualitas kelas, kurikulum, dan pengajar berkaliber tinggi, yang diharapkan dapat mencetak 500 talenta IT baru siap-kerja di tahun 2023.
Kampus baru Hacktiv8 telah dilengkapi dengan infrastruktur teknologi dari Digital Hub BSD City, yang dicanangkan oleh Group CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja, untuk menjadi Silicon Valley versi Indonesia. Dengan fasilitas Hiring Placement, Hacktiv8 berharap bahwa lulusan coding course dari kampus BSD dapat terserap dengan baik, terutama di perusahaan-perusahaan teknologi yang berlokasi di kawasan yang sama.
“Selama ini, satu dari lima peserta bootcamp Hacktiv8 berasal dari Tangerang dan sekitarnya. Karena itu, lokasi kampus baru di BSD sengaja dipilih agar kami bisa lebih dekat dengan calon peserta dan sebagai upaya perusahaan untuk mencetak talenta IT yang berkualitas agar dapat memperkuat ekosistem digital di BSD,” kata Ronald Ishak, CEO Hacktiv8.
Ronald memandang kebutuhan terhadap tenaga kerja IT sekarang tidak hanya terbatas pada perusahaan teknologi, tapi juga semakin banyak perusahaan konvensional dari berbagai sektor yang memulai proses digitalisasi, sehingga mereka membutuhkan upskiling secara masif bagi para karyawan.
Pada tahap awal pembukaan, program yang ditawarkan di kampus Hacktiv8 BSD adalah Bootcamp Full Stack Javascript dengan proses belajar full offline dari hari Senin-Jumat, pukul 9.00-18.00 selama 16 minggu. Bagi para calon siswa Hacktiv8 yang mendaftar sekarang ini, Hacktiv8 menyediakan potongan harga early bird sebesar Rp2 juta.
Selain itu, Hacktiv8 juga meluncurkan program Women in Tech kepada para perempuan yang ingin belajar teknologi, calon peserta perempuan akan mendapatkan promo dengan potongan harga tambahan sebesar Rp 3 juta.
Tidak hanya menyediakan skema promo, Hacktiv8 merupakan coding bootcamp pertama di Indonesia yang memiliki sistem Income Share Agreement (ISA) atau Skema Bagi Hasil, dimana peserta bisa belajar dulu dengan membayar deposit, dan mulai melakukan cicilan pelunasan ketika sudah lulus dan mendapatkan pekerjaan.
Hal ini akan membantu para peserta yang memiliki keterbatasan ekonomi agar tetap bisa melakukan upskiling dan mendapatkan pekerjaan yang baik. “Alumni Hacktiv8 berasal dari latar belakang yang beragam, baik yang memiliki pengalaman di bidang IT maupun tidak. Ada beberapa alumni yang dulunya berprofesi sebagai pengendara ojek online dan office boy (OB), yang setelah lulus mereka berhasil mendapatkan pekerjaan impian sebagai programmer di perusahaan besar,” ungkapnya.
Kisah sukses dari para talenta yang berjuang dari bawah ini menjadi bahan bakar penyemangat di Hacktiv8, karena program-program yang mereka berikan terbukti termampu membantu kehidupan dan peluang pada talenta digital menjadi lebih baik.
Dalam laporan transparansi perusahaan, Hacktiv8…
Artikel ini bersumber dari swa.co.id.