terbaik.co.idPIKIRAN RAKYAT – Mikhail Sergeyevich Gorbachev merupakan seorang politikus Rusia serta pemimpin terakhir dari Uni Soviet . Ia adalah kepala negara negara dari tahun 1988 hingga 1991.

Gorbachev lahir di Stavropol Krai pada 2 Maret 1931. Lahir dalam keluarga petani, pada masa remajanya ia mengoperasikan gabungan permanen di pertanian kolektif.

Ia mendapat gelar sarjana hukum dari Moscow State University pada tahun 1955. Ketika ia di universitas, ia aktif dalam Partai Komunis.

Dalam waktu 3 tahun, setelah kematian Leonid Brezhnev, pemimpin Soviet, Gorbachev dipilih oleh Politbiro sebagai sekretaris umum (1985).

Setelah itu, ia juga kerap disebutkan dalam koran-koran Barat akan kemungkinannya menjadi pemimpin berikutnya.

Glasnost dan Perestroika

Istilah ini identik dengan kampanye Gorbachev dalam mereformasi masyarakat Soviet melalui suatu kebijakan.

Tak lama setelah Gorbachev menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet pada tahun 1985, ia menggenjot pembicaraan tentang glasnost dan perestroika.

Glasnost dengan arti keterbukaan, dimaksudkan sebagai keterbukaan informasi. Sedangkan, perestroika yang berarti restrukturisasi, dimaksudkan terhadap ekonomi dan sistem politik. Istilah-istilah ini berjalan beriringan karena sama-sama memiliki tujuan untuk mereformasi Uni Soviet .

Pengertian yang lebih konkret mengenai glasnost dilaporkan oleh TIME dari pidato Gorbachev di tahun 1986: “’Mereka yang berusaha menekan suara baru, suara yang adil, menurut standar dan sikap lama, harus menyingkir’”.

Hal ini diartikan bahwa maksud dari glasnost adalah melonggarkan sensor negara terhadap media.

Sedangkan, maksud dari kebijakan perestroika adalah melonggarkan kontrol harga, mendorong lebih banyak kewirausahaan dan membatasi bisnis swasta, dan dengan membuat barang konsumsi impor lebih mudah dibeli.

“Sangat penting bahwa upah aktual setiap pekerja dikaitkan erat dengan kontribusi pribadinya pada hasil akhir, dan tidak ada batasan yang ditetapkan,’” ucap Gorbachev dalam pidatonya dikutip Pikiran Rakyat dari TIME.

Gorbachev mengakhiri Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet

Kebijakan Gorbachev akan glasnost dan perestroika serta reorientasi tujuan strategis Soviet berkontribusi pada berakhirnya perang dingin .

Namun, kebijakan tersebut juga membuat peran Partai Komunis dalam pemerintahan negara dihapus dari konstitusi. Sehingga, mengakibatkan ketidakstabilan politik tingkat krisis dengan meningkatnya aktivitas nasionalis dan anti-komunis regional yang berdampak pada pembubaran Uni Soviet .

Akan kegagalannya mempertahankan Uni Soviet , Gorbachev menyatakan penyesalannya. Namun, ia tetap yakin bahwa kebijakannya bukan lah suatu kegagalan melainkan suatu reformasi yang diperlukan tetapi dieksploitasi dan disabotase oleh oportunis.

Nobel untuk Gorbachev

Atas jasanya dalam mengakhiri perang dingin , Gorbachev menerima penghargaan, yaitu Medali Perdamaian Otto Hahn pada tahun 1989, Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1990, Hadiah Harvey pada tahun 1992, serta mendapat gelar doktor kehormatan dari berbagai universitas. (Nabila Tsamara Pancakusuma)***