Kementerian Luar Negeri (Wisma Putra) dalam sebuah pernyataan hari ini mengatakan, Indonesia diharapkan untuk memberi pengarahan pada pertemuan tersebut tentang usulan prioritas utama dan hasil untuk tahun 2023.
“Masalah lain yang diperkirakan akan dibahas oleh para menteri luar negeri adalah pembaruan tentang implementasi keputusan yang dicapai selama KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 pada November 2022,” katanya, dilansir dari Bernama, Kamis, 2 Februari 2023.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Implementasi Lima Poin Konsensus (5PC) tentang Myanmar, dan juga aplikasi Timor Leste untuk keanggotaan ASEAN akan dibahas dalam pertemuan ini. Selain itu, kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN, hubungan eksternal serta pertukaran pandangan mengenai isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama juga akan dibahas.
“Retret ACC dan AMM ke-32 akan memberi Malaysia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya peluang yang sangat baik untuk lebih memperkuat upaya ASEAN dalam membangun komunitas yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh dengan latar belakang tantangan yang semakin kompleks dari dinamika geopolitik, tekanan inflasi, serta seperti krisis pangan dan energi,” kata Wisma Putra dalam pernyataannya.
Sejalan dengan keputusan KTT ASEAN ke-40, Timor Leste juga akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut sebagai ‘pengamat’.
Zambry menambahkan, akan mengambil kesempatan untuk mengadakan pertemuan sampingan dengan beberapa rekannya, khususnya membahas penguatan hubungan bilateral.
Indonesia menjadi ketua ASEAN tahun ini dengan mengambil tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’. Tema ini diambil untuk menunjukkan bahwa keberadaan ASEAN tetap relevan di tengah ketidakpastian dunia, termasuk masalah Myanmar dan pertumbuhan ekonomi dunia pasca pandemi covid-19.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
(FJR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.