terbaik.co.id – Kabar duka datang dari mantan presiden Uni Soviet , Mikhail Gorbachev dikabarkan meninggal di usianya ke 92 tahun.

Mikhail Gorbachev merupakan pemimpin Uni Soviet kedelapan dan terakhir yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet sejak 1985 hingga 1991.

Mikhail Gorbachev menjabat sebagai presiden Uni Soviet pada periode 15 Maret 1990 hingga 25 Desember 1991 yang didampingi oleh wakilnya bernama Gennady Yanayev.

Gorbachev lahir pada 2 Maret 1931 dan tutup usia pada 30 Agustus 2022.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari AFP, Gorbachev yang lahir pada 2 Maret 1931, wafat di Moskow, Rusia pada Selasa, 30 Agustus 2022.

“ Mikhail Gorbachev meninggal dunia malam ini setelah sekian lama mengidap penyakit yang sangat serius,” kata pernyataan rumah sakit di Moskow.

Dalam perjalanan hidupnya, Gorbachev menjabat sebagai Kepala Negara Uni Soviet dari 1988 hingga 1991.

Ia juga menjadi ketua Presidium Majelis Agung Uni Soviet dari 1988 hingga 1989.

Tak sampai di situ, ia pernah menjabat sebagai ketua Majelis Agung Uni Soviet dari 1988 hingga 1990.

Gorbachev terkenal dengan dua kebijakannya yang popular yaitu glanost dan perestroika.

Kebijakan Glanost diusung pada 1986 ketika Gorbachev masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet .

Kebijakan ini sudah dikenalkan sejak 5 Desember 1965 oleh Andrei Sinyavsky dan Yuli Daniel.

Kebijakan ini dibuat olehnya sebagai respons atas kemerosotan ekonomi dan politik yang dialami oleh Uni Soviet pada masa itu.

Glanost sendiri dalam bahasa Rusia memiliki makna keterbukaan dan transparansi.

Dampaknya media di Uni Soviet berani memberitakan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh negara.

Selain itu, kebijakan ini berdampak terhadap berkembangnya nasionalisme dan kebebasan bagi masyarakat Uni Soviet .

Berbicara mengenai kebijakan perestroika, merupakan rancangan kebijakan yang bertujuan mereformasi birokrasi dan ekonomi Uni Soviet yang sedang mengalami kemerosotan.

Pada saat itu Gorbachev menyarankan untuk mengatur ulang pemerintahannya atau mengadakan restrukturiasi.

Perestroika ini berusaha meningkatkan otonomi daerah di Uni Soviet yang sangat luas. Dengan adanya kebijakan ini, Uni Soviet berusaha mengurangi cengkeraman kebijakan ekonomi terpusat.

Perestroika dikenal sebagai awal mula gerakan demokrasi menuju reformasi di Uni Soviet sebagai akibat kegagalan ekonomi.

Namun, pada akhirnya, kebijakan ini memunculkan perdebatan politik dan membuka jalan ekonomi kapitalisme baru. (Ade Wina Utari Suherman)***