Jakarta: Pembangunan Stasiun Monas dan Stasiun Thamrin yang merupakan bagian dari cakupan pekerjaan konstruksi MRT Jakarta Fase 2A Paket Kontrak 201 (CP201) Bundaran HI – Harmoni, hingga saat ini masih berlangsung. 
 
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo menuturkan untuk mendukung pekerjaan konstruksi Paket Kontrak 201 (CP201) ini, PT MRT Jakarta bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) selaku kontraktor pelaksana akan melakukan rekayasa lalu lintas lanjutan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas selama masa konstruksi. 
 
Di Stasiun Thamrin selama periode 12 Februari hingga 15 Juni 2023 akan dilakukan pekerjaan berikut yaitu pembangunan D-Wall, jet grouting serta penggalian roof slab di sisi utara dan selatan stasiun. Pekerjaan lainnya di sisi utara stasiun adalah pembangunan lanjutan D-Wall, instalasi kingpost pada area station box, pemasangan traffic decking pada area intersection sisi selatan, relokasi drainase dan pekerjaan slab Stasiun Thamrin.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) tahap 1-4B secara umum memiliki konfigurasi jalur kendaraan yang sama dengan kondisi saat ini (tahap 1-4A) terkecuali arus pergerakan di persimpangan Jalan Kebon Sirih,” kata pria yang akrab disapa Tomo itu dalam keterangan resmi, Jumat, 10 Februari 2023.

Detail rekayasa lalu lintas pembangunan Stasiun Thamrin adalah sebagai berikut: 

1. Jalan M.H. Thamrin sisi barat (arah Kota)
 
• Mulai dari depan Gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) depan Gedung Kementerian Agama lajur kendaraan terdiri dari 3 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) di sisi barat area kerja serta 1 lajur regular (contraflow) di sisi timur area kerja (4+1). • Di depan Gedung Bank Indonesia terdiri dari 2 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) di sisi barat area kerja serta 1 lajur regular (contraflow) di sisi timur area kerja (3+1). 
 
2. Jalan M.H. Thamrin sisi timur (arah Blok M)
 

• Mulai dari depan Gedung Kementerian ESDM hingga Thamrin 10 Food & Creative Park lalu lintas terdiri dari 3 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) (3+1). 
 
3. Persimpangan Jl. M.H. Thamrin – Jl. Kebon Sirih
 
• Arus kendaraan pada area persimpangan masih tetap sama dengan kondisi saat ini dimana terdapat 2 lajur untuk arus lalu lintas Jl. Kebon Sirih dari arah barat (Tanah Abang) menuju arah timur (Gondangdia). 
 
Untuk arus lalu lintas Jl. Kebon Sirih dari arah timur (Gondangdia) menuju ke arah barat (Tanah Abang) masih tetap dialihkan untuk berputar balik di Bundaran HI kemudian menuju Jl. Wahid Hasyim arah barat (Tanah Abang) atau Jl. Kebon Sirih arah barat (Tanah Abang). 
 
Sementara itu, MRT Jakarta juga akan melakukan pemasangan alat monitoring terowongan di Jl. Medan Merdeka Barat (5 Februari – 6 Maret 2023). 
 
Mulai dari 5 Februari hingga 6 Maret 2023, kontraktor pelaksana pekerjaan konstruksi CP201 MRT Jakarta Fase 2A akan memasang extensometer yang berfungsi sebagai alat monitoring untuk memantau pergerakan permukaan tanah selama pengeboran terowongan dari Stasiun Monas menuju Stasiun Harmoni. 
 
“Alat monitoring tersebut juga bertujuan untuk mengelola dan memitigasi risiko pergerakan/penurunan tanah yang mungkin terjadi, sehingga pekerjaan pengeboran dan konstruksi dapat berlangsung dengan aman,” ujar Tomo.
 

 
Sebanyak 4 extensometer akan dipasang dengan cara ditanam di dalam tanah pada median jalan, tepatnya di ujung utara Jalan Medan Merdeka Barat (di dekat Jalan Majapahit) dan tidak menggunakan badan jalan sebagai area kerja, sehingga kenyamanan serta keselamatan para pengguna jalan tetap terjaga. 
 
Pemasangan instrumen-instrumen monitoring ini dilakukan sebagai bentuk komitmen PT MRT Jakarta (Perseroda) untuk menerapkan dan memprioritaskan aspek safety, health, environment, and security (SHES) sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku selama pekerjaan konstruksi berlangsung. 
 
PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) selaku kontraktor pelaksana senantiasa memastikan kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan tetap terjaga selama proses konstruksi berlangsung dengan memasang rambu lalu lintas, marka jalan dan lampu penerangan jalan umum (PJU). 
 
“PT MRT Jakarta (Perseroda) berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan dan memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan ini berlangsung. Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini. Selain itu, kami juga berharap para pengguna jalan dan angkutan umum agar memperhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas di lapangan,” tuturnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 

(END)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.