Merdeka.com – Banyak lembaga dunia meramalkan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 akan dihadapkan dengan ancaman resesi global. Berbagai negara di dunia pun terancam masuk jurang resesi yang disebabkan krisis pangan dan energi.

Meski begitu, Pemerintah Indonesia masih optimis ekonomi nasional tetap berdaya tahan. Sehingga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan akan tetap dilanjutkan sesuai rencana di tahun depan.

Mengingat berbagai lembaga tersebut mengapresiasi Indonesia yang mampu bertahan dan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang masih positif di tahun ini. Tercermin dari pertumbuhan ekonomi di semester ganjil tahun ini masih di atas 5 persen.

“Indonesia ini oleh beberapa lembaga internasional dianggap sebagai secercah harapan di tengah-tengah orang yang pesimis atas konndisi global ekonomi,” kata Kepala Badan Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (18/10) malam.

Bambang pun meminta agar para investor untuk memanfaatkan momentum sebelum terjadi resesi untuk berinvestasi. Sehingga ketika gelombang ekonomi memburuk, pengusaha masih punya pijakan untuk tetap bertahan dan melanjutkan bisnisnya meski harus tertatih.

“Nanti kalau ada gelombang ekonomi yang kruang baik, kita sudah ada papan selancar. We are surfing against the wave. Jadi kita berselancar di ekonomi yang kurang baik. Jadi kita siap-siapnya dari sekarang,” kata Bambang.

Hal senada diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsyad Rasyid. Katanya, kondisi ekonomi selalu penuh dengan tantangan.

Posisi Indonesia sekarang dinilai lebih jauh dari berbagai negara dunia seperti Turki hingga Amerika Serikat yang tengah bergelut dengan kenaikan inflasi tinggi. Dalam kondisi global yang demikian, Indonesia justru akan membangun sumber pertumbuhan baru lewat pembangunan IKN Nusantara.

“Dan di sisi ini apa yang dilakukan dengan IKN ini itu membuat namanya teh new center of growth. Satu tepat perkembangan tempat ekonomi. Ini akan menjadi engine of road sebagai motor ekonomi juga,” ungkap Arsyad dalam kesempatan yang sama.

Meski begitu, sebagai pengusaha juga harus mempersiapkan rencana lain. Rencana ketika kondisi dunia sudah tidak lagi sama seperti hari ini. Untuk itu, dia mengajak para pengusaha untuk tidak ragu menanamkan modalnya di IKN Nusantara selagi ada kesempatan. Sebab ini akan menjadi mesin baru penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kalau kita tunggu pas sudah ekonomi melaju, belum ada, ini adalah engine of growth,” pungkasnya. [azz]

Baca juga:
Dukung Kendaraan Listrik, Ketua MPR Ingin Ada Sirkuit Elektrik di IKN
Hermina Grup Bakal Bangun Green & Smart Hospital di IKN, Beroperasi 2024
Pemerintah Mulai Bangun Istana Negara di IKN pada Januari 2023
Terungkap, Ini Kendala Pengembangan Bandara Nusawiru di Pangandaran
China-RI Masih Alot Soal Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak
Jokowi: Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 88,8 Persen


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.