Jakarta: Stasiun Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan kini dijuluki sebagai salah satu stasiun terpadat di Indonesia. Stasiun ini di waktu-waktu tertentu mengalami kepadatan penumpang. Terutama di saat pagi dan sore ketika warga berangkat dan pulang kantor.
 
“Untuk Stasiun Manggarai saat ini masih proses pembangunan sebagai stasiun sentral, pembangunannya pun baru 60 persen. Jadi masih 40 persen lagi hingga stasiun ini selesai,” ujar Manajer Humas Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan, saat di hubungi Medcom.id, Jumat, 3 Februari 2023.
 
Reza menjelaskan, volume pengguna KRL commuter line terbesar terjadi pada pagi dan sore hari. Yaitu pukul 06.00-08.00 WIB dan 13.30-18.00 WIB. Secara bersamaan akan terjadi pertemuan antarpengguna dan kedatangan commuter line sehingga terjadi kepadatan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Salah satu pengguna KRL, Dina juga mengungkapkan hal yang sama. Setiap jam pulang kerja kata dia, Stasiun Manggarai selalu dipadati penumpang.
 
“Enggak akan mungkin kalau nggak dipadetin sekalian tuh KRL, karena mau nunggu seberapa lama orang ngantre, bikin barisan nunggu masuk KRL. Pekerja udah banyak banget dengan jam pulang kerja berbarengan,” kata Dina.
 

Menurut Dina saat ini Stasiun Manggarai kurang efektif kalau dijadikan stasiun transit. Karena jadwal kedatangan pengguna dari stasiun lain sering berbarengan sehingga menimbulkan kepadatan.
 
“Menurut saya sejak Manggarai jadi stasiun utama itu nggak efektif aja. Semua orang titik kumpulnya di situ, dan mobilitas penggunanya jadi awur-awuran. Tabrakan terus,” ungkap Dina.
 
Pantauan Medcom.id, Jumat, 3 Februari 2023 terjadi penumpukan penumpang saat jam pulang kantor. Tingkat kepadatan penumpang meningkat, dan puncaknya terjadi pada pukul 18.00 WIB. Namun, kepadatan inipun tidak menentu, tergantung waktu kedatangan KRL.
 
Meski mengalami kepadatan, penumpang akan mulai terurai setelah mereka memasuki gerbong tujuannya masing-masing. Kurang lebih memerlukan waktu 5-10 menit hingga kepadatan dapat terurai.
 
Kepadatan sering terjadi saat pengguna ingin menaiki tangga menuju peron 12 dan 13 tujuan Depok, Citayam, Nambo, dan Bogor. Kepadatan juga terjadi saat pengguna akan turun ke peron 8 dengan tujuan Jatinegara, Bekasi dan Cikarang.
 

Penumpang yang ingin turun ke peron 8 mengalami kepadatan lantaran hanya dua jalur tangga di bagian tengah yang menjadi akses menuju ke bawah.
 
Saat ini, PT KAI Commuter sudah mengoperasikan 1.081 perjalanan di wilayah Jabodetabek. Pengguna dapat memantau kepadatan stasiun dan jadwal perjalanan secara real time melalui aplikasi C-Access.
 
“Dalam situasi tertentu akan dilakukan pengaturan flow pengguna baik di peron atau di lantai 2 sebagai crossing pengguna. Kepadatan ini akan terurai ketika commuter line datang dan pengguna naik sesuai dengan tujuannya,” Leza.
 

(MBM)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.