SURYA.CO.ID, SURABAYA – Jumlah penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) Plus tahun 2023 di Jawa Timur alami peningkatan.

Jika sebelumnya penerima PKH Plus hanya 50.000 keluarga, maka tahun 2023, kuota telah ditambahkan menjadi 55.000.

Setiap penerima manfaat nantinya akan diberikan tunjangan Rp 2 juta untuk satu tahun.

Penyerahannya dilakukan sebanyak empat kali dengan angka Rp 500.000 per triwulan.

“Program PKH Plus adalah program original dari Pemprov Jatim yang telah banyak mengintervensi masalah sosial khususnya masalah lansia kurang mampu. Tahun ini jumlah penerimanya meningkat menjadi 55 ribu,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat Peningkatan Capacity Building SDM PKH Plus di Bumi Surabaya City Resort, Sabtu (11/2/2023).

Tak hanya memberikan tunjangan, namun Pemprov Jatim telah menyiapkan sejumlah program untuk memenuhi berbagai kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Salah satunya ialah bantuan 250 kursi roda bagi lansia tidak mampu di Jawa Timur.

“Ini bentuk perhatian kita kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH Plus. Secara reguler kita memang melakukan evaluasi monitoring apa ada KPM yang membutuhkan tambahan intervensi misalnya rumah tinggal layak huni, termasuk alat bantu mobilitas seperti yang diserah terimakan saat ini,” ujar Khofifah.

Kursi roda ini bukan satu-satunya bantuan yang diberikan pemerintah.
Sebab, adapula bantuan perbaikan rumah tinggal layak huni yang disalurkan melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.

“Selain alat bantu mobilitas ini, kalau rumah mereka tidak layak huni, akan ada intervensi berupa rumah tinggal layak huni. Kami berharap bahwa ini akan menjadi bagian dari proses pendekatan kepada para lansia kurang mampu secara komprehensif,” jelasnya.

Khofifah turut mengapresiasi pendamping PKH Plus yang telah mengiringi empat tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Mengingat, pengabdian mereka untuk masyarakat rentan tak pernah berhenti.

“Hubungan saya dan pendamping PKH Plus ini terasa begitu dekat. Baik di dalam hati, di dalam rasa bahkan saat saya masih menjadi Mensos hingga sekarang. Februari ini juga menandai empat tahun kepemimpinan kami di Jatim dan pendamping PKH Plus masih setia menemani untuk menjangkau layanan sosial khususnya bagi lansia kurang mampu,” imbuh Khofifah.

Lebih jauh, mantan Menteri Sosial RI itu menerangkan, relasi dengan SDM PKH Plus dan paguyuban sejenis seperti TKSK menjadi penting untuk menjangkau masyarakat hingga ke satuan terkecil sekalipun.

“Ini menjadi bagian dari upaya kita membangun layanan sosial masyarakat yang lebih merata. Merata sangat belum, tapi setidaknya kita sudah berikhtiar. Maka saya berterima kasih sekali kepada pendamping PKH Plus ini karena bisa menjangkau mereka yang tidak bisa Pemprov atau kabupaten/kota jangkau,” ucapnya.

Di akhir, Khofifah meminta sinergitas dari semua pihak untuk menjaga agar para lansia tetap terlindungi dan sejahtera.

Gubernur Khofifah juga berharap, pengabdian pendamping PKH akan menjadi ladang amal jariyah.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.