Jakarta:  Pertemuan tiga hari kerja sama subkawasan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) selesai digelar sejak 6-8 Februari 2023 di Bandar Seri Begawan.  Agenda ini dalam rangka memformulasikan rencana strategis implementasi visi kerja sama BIMP-EAGA 2025 (BEV 2025).
 
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Anang Ristanto mengungkapkan, program BIMP-EAGA yang terkait dengan Klaster SCE sejalan dengan Merdeka Belajar. “Pertemuan BIMP-EAGA menjadi penting karena menghasilkan rekomendasi konkret untuk disepakati serta dilaksanakan oleh negara anggota,” tegas Anang, Sabtu, 11 Februari 2023.
 
BIMP-EAGA bertujuan sebagai bentuk reviu, evaluasi dan identifikasi program yang sedang berlangsung serta peluang para anggota untuk memberikan usulan baru terkait implementasi program untuk 2023-2025.  BEV 2025 menekankan pencapaian visi pembangunan subkawasan dengan fokus RISE yaitu Ketahanan (Resilient), Inklusif (Inclusive), Berkelanjutan (Sustainable), dan daya asing secara ekonomi (Economically).





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Hal ini guna mewujudkan kerja sama yang nyata dengan pemanfaatan posisi strategis, di pusat wilayah Indo-Pasifik, dan sumber daya yang melimpah bagi kemajuan masyarakat di kawasan subkawasan.  Keterlibatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam pertemuan ini sebagai Chair pada Klaster Sosial Budaya dan Pendidikan (Socio Culture and Education/SCE) yaitu Klaster BIMP-EAGA untuk meningkatkan konektivitas antarmasyarakat dan pertukaran kebudayaan antara negara anggota BIMP-EAGA. 

Komitmen Indonesia

Sejumlah komitmen Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek pada kerja sama BIMP-EAGA yaitu dalam bentuk program mobilitas (siswa SMK/Politeknik dan tenaga kependidikan vokasi) lewat program IISMA Vokasi.  Kemudian juga pembentukan jejaring universitas serta institusi pendidikan vokasi, usaha meningkatkan pengembangan sektor pendidikan tinggi dan vokasi di Indonesia, serta mendorong aktivitas kolaborasi kerja sama antarinstitusi yang tercakup dalam jejaring tersebut.
 
Komitmen lainnya untuk mempromosikan, melestarikan serta mempertahankan kebudayaan dan warisan BIMP-EAGA adalah Kemendikbudristek telah menyebarkan dan mengimbau agar negara anggota ikut berpartisipasi memberikan konten kebudayaan dalam indonesiana.tv. Tujuannya adalah membumikan kebudayaan negara anggota.
 
Selain itu, rencananya Kemendikbudristek akan menjadi tuan rumah “Budaya Festival” yang merupakan forum pelaku seni di wilayah BIMP-EAGA untuk saling berkolaborasi dalam mempertahankan kebudayaan, pada 2023. 
 
Kerja sama BIMP-EAGA merupakan bentuk kerja sama subkawasan dalam mempercepat pembangunan sosial ekonomi dari daerah yang kurang berkembang dan secara geografis terpencil di antara negara anggota yang mencakup seluruh wilayah Brunei Darussalam, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Sabah, Serawak, Labuan, Mindanao, dan Palawan.
 
Pertemuan juga dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah daerah negara anggota BIMP-EAGA, mitra bisnis, dan Asian Development Bank.

 

(CEU)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.