terbaik.co.idPIKIRAN RAKYAT- Pemblokiran laut Ukraina sempat terjadi, imbas permasalahan perang yang melanda negaranya dengan Rusia.

Diketahui pemblokiran terjadi karena adanya pasukan angkatan laut Rusia yang menguasai laut hitam.

Hal ini berdampak terhadap ekspor dari negara lain yang melewati laut tersebut, salah satunya gandum serta biji -bijian.

Sebanyak 61 kapal kargo yang membawa sekitar 1,5 juta ton makanan telah meninggalkan Ukraina .

Hal ini dibawah kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turki untuk membuka blokir pelabuhan laut Ukraina , kata kementerian infrastruktur Ukraina , Selasa 30 Agustus 2022 ini.

Kementerian mengatakan enam kapal dengan 183.000 ton produk pertanian meninggalkan pelabuhan Laut Hitam Ukraina pada hari Selasa.

Serikat pedagang gandum Ukraina UGA mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah pada hari Selasa bahwa jagung mendominasi volume ekspor secara keseluruhan, terhitung jumlahnya sebanyak 62%.

Gandum menyumbang 17% dan barley untuk 6%. Ukraina juga mengekspor rapeseed, sun seed, kedelai, dan komoditas lainnya.

Ekspor gandum Ukraina merosot setelah Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari dan memblokade pelabuhan Laut Hitamnya.

Imbasnya terjadi kenaikan harga pangan global dan memicu kekhawatiran kekurangan di Afrika dan Timur Tengah.

Tiga pelabuhan Laut Hitam dibuka kembali berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada 22 Juli oleh Moskow dan Kyiv dan kementerian mengatakan pelabuhan ini dapat memuat dan mengirim 100-150 kapal kargo ke luar negeri per bulan.

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky mengatakan kepada Reuters pada hari Senin, 29 Agustus 2022 bahwa ekspor pertanian negara itu dapat meningkat menjadi 6 juta-6,5 juta ton pada bulan Oktober.

Naik menjadi dua kali lipat volume pada bulan Juli, karena pelabuhan lautnya secara bertahap dibuka kembali.***