terbaik.co.id – Negara Irak kembali diguncang gencatan senjata serta roket. Hal ini dikarenakan beberapa kelompok Syiah yang bersaing di Negara tersebut.

Apa itu Syiah? Syiah adalah salah satu ajaran agama atau sekte dalam agama Islam. Dalam keyakinan Syiah dikatakan bahwa rasul dalam agama Islam adalah Muhammad, menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya dan Imam setelahnya, terutama pada acara Ghadir Khum, tetapi gagal menjadi khalifah sebagai akibat dari insiden di Saqifah.

PBNU pernah menyatakan bahwa aliran Syiah tidak sesat, tetapi hanya berbeda dengan Islam pada umumnya.

Militan Irak menembakkan beberapa roket ke Zona Hijau yang dibentengi Baghdad pada hari Selasa ketika bentrokan sporadis berlanjut untuk hari kedua antara kelompok-kelompok Muslim Syiah yang bersaing, kata militer Irak .

Jalan-jalan sebagian besar kosong dari orang-orang lalu lalang maupun kendaraan yang lewat tampak kosong tidak seperti biasa.

Hal itu terjadi ketika orang-orang bersenjata melaju dengan truk pikap yang membawa senapan mesin dan mengacungkan peluncur granat.

Semalam, tembakan senjata dan roket yang berkelanjutan terdengar di seluruh ibu kota Irak .

Bentrokan pada hari Senin, 29 Agustus 2022 itu yang menewaskan hampir 20 orang, menyentak Irak ke dalam kekerasan baru sebagai pendukung ulama Syiah Moqtada al-Sadr, mantan anti-AS.

Pemimpin pemberontak, berhadapan dengan kelompok-kelompok bersenjata Syiah yang sebagian besar setia kepada Iran .

Kebuntuan politik yang berkepanjangan setelah pemilihan Oktober, dimana kedua kubu bersaing memperebutkan kekuasaan.

Problem tersebut telah membuat negara itu telah lama berjalan tanpa pemerintah dan menyebabkan kerusuhan baru.

Kerusuhan yang kerap terjadi dikarenakan saat Irak berjuang untuk pulih dari konflik selama beberapa dekade.

Kali ini, pertempuran terjadi di antara mayoritas Syiah yang telah memerintah Irak sejak invasi AS tahun 2003 yang menggulingkan diktator Sunni Saddam Hussein.

Sadr telah memposisikan dirinya sebagai seorang nasionalis yang menentang segala campur tangan asing, baik dari Amerika Serikat dan Barat maupun dari Iran .

Dia memimpin ribuan milisi dan memiliki jutaan pendukung setia di seluruh negeri. Lawannya, sekutu lama Teheran, mengendalikan puluhan kelompok paramiliter bersenjata lengkap dan dilatih oleh pasukan Iran .***