SURYA.CO.ID, MOJOKERTO – Sebanyak 1.100 nasi bungkus telah disiapkan untuk warga terdampak banjir di wilayah Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Dapur Umum (DU) dari Taruna Siaga Bencana Dinas Sosial (Tagana Dinsos) Mojokerto dipusatkan di Balai Desa Jotangan.

Setidaknya ada dua desa terdampak banjir, paling parah yakni di Desa Jotangan dan Desa Balongcanggak, Desa Kedunggempol.

Hingga Jumat (10/2/2023) sore, banjir masih merendam permukiman warga dan puluhan hektare areal persawahan.

Baca juga: Banjir yang Rendam Desa Jotangan Mojosari Mojokerto Belum Juga Surut, Aktivitas Warga Lumpuh Total

Banjir masih merendam Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jumat (10/2/2023) siang. (SURYA.CO.ID/Mohammad Romadoni)

Koordinator Tagana Dinsos Mojokerto, Achmad Saefi mengatakan, dapur umum mulai beroperasi untuk menyiapkan makanan warga terdampak banjir.

“Total 1.100 nasi bungkus yang akan dibagikan untuk warga terdampak banjir yakni 1.000 di Dusun Gembongan, Desa Jotangan dan 100 di Dusun Balongcangkak, Desa Kedunggempol,” jelas Achmad Saefi saat ditemui SURYA.CO.ID di Balai Desa Jotangan, Jumat.

Menurutnya, sesuai instruksi dari Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, pendirian dapur umum rencananya selama dua hari di lokasi terdampak banjir.

Nantinya, nasi bungkus dari dapur umum akan didistribusikan ke warga setiap pagi dan sore.

“Saat ini, kami melakukan persiapan untuk makan siang di Dusun Gembongan. Dilaporkan ada 1.000 lebih, tapi itu belum balita dan lansia,” ungkapnya.

Saefi mengungkapkan, petugas Tagana Dinsos menyiapkan nasi bungkus di antaranya mie, sayur dan tahu tempe.

Stok persediaan untuk operasional dapur umum, saat ini masih mencukupi.

Operasional dapur umum dalam satu kali masak membutuhkan kurang lebih satu kuintal beras dan dalam satu hari dua kali memasak.

Rencananya dapur umum akan difungsikan di lokasi banjir selama dua hari ke depan.

“Kami diperintahkan Ibu Bupati dua hari sampai besok, namun kami lihat situasi dan kondisi jika hujan lagi dan banjir belum surut kemungkinan operasional akan ditambah. Kebutuhan beras 2 kuintal dalam sehari,” ucap Saefi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, banjir masih merendam Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Dari pantauan di lokasi, banjir memendam jalan poros desa dengan ketinggian bervariasi antara 30 sentimeter hingga setinggi pinggang orang dewasa.

Dampak banjir juga merendam puluhan hektare areal persawahan di desa tersebut.

Aktivitas warga lumpuh total akibat terdampak banjir.

Banjir akibat luapan sungai masuk ke perkampungan Dusun Gembongan, Desa Jotangan pada Kamis (10/2/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.