SURYA.co.id | SURABAYA – Prosesi pemakaman Ayahanda Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Urip Suwondo berlangsung haru, Minggu (22/1/2022). Wali Kota Eri Cahyadi tak kuasa menahan tangis saat memimpin jalannya prosesi pemakaman.
Berlokasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Makam Islam Tembok Gede, Jalan Tembok Dukuh X, Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan, Surabaya, rombongan keluarga bersama pelayat datang sekitar pukul 10.00 WIB. Rombongan berangkat dari rumah duka di kawasan Ketintang Madya, Ketintang, Kecamatan Gayungan.
Setiba di lokasi pemakaman, Cak Eri bersama anggota keluarga langsung memulai proses penguburan jenazah. Bahkan, Cak Eri ikut turun ke liang lahat untuk membantu menurunkan jenazah ayahanda secara langsung.
Selesai penguburan, Wali Kota bersama pelayat melakukan tabur bunga, pembacaan tahlil, hingga pembacaan doa. Selain di hadiri sanak keluarga, pemakaman tersebut juga dihadiri jajaran OPD di lingkungan Pemkot, DPRD, hingga beberapa organisasi masyarakat.
Di sela acara penguburan, Wali Kota sesekali terlihat menitikkan air mata. Matanya yang sembab tak bisa menyembunyikan kesedihannya.
Ditemui wartawan seusai acara pemakaman, Wali kota memohon maaf dan meminta doa terbaik untuk ayahanda. “Sekitar pukul 12.15 WIB, abah dipanggil Gusti Allah SWT. Saya mohon doa nya warga Surabaya agar abah saya diampuni dosanya dan diterima segala amal ibadahnya dan diberikan surga,” kata Cak Eri.
Cak Eri mengungkap satu di antara pesan yang disampaikan Abahnya. Di antaranya, terkait dengan tanggungjawab Eri sebagai Wali Kota.
“Sejak saya maju pertama kali menjadi wali kota, umi dan abah saya selalu mengatakan ambil kebijakanmu jangan hanya untuk kebaikan orang Surabaya. Tapi, lakukan tingkah lakumu untuk menerangi makam umi dan abah ketika mereka meninggal,” kata Cak Eri.
Ucapannya kembali terbata-bata. Air matanya mengalir. Namun, ia masih berupaya menjawab pertanyaan wartawan.
Menurutnya, nasehat itu akan selalu ia jaga. Sesuai dengan nasehat abahnya, Cak Eri tak ingin menjadi anak yang durhaka.
“Saya minta doa seluruh masyarakat Surabaya. Minta support. Tolong koreksi saya. Kalau saya salah langkah, kalau kurang tepat, tolong diingatkan,” kata mantan ASN di lingkungan Pemkot Surabaya ini.
“Sebab, langkah yang saya ambil, berat bagi saya. kalau saya salah melangkah, saya membuat gelap makam orang tua saya. Tolong bantu saya agar langkah dan kebijakan yang saya lakukan bisa menerangi makam abah saya,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berduka cita. Ayahanda Cak Eri, Urip Suwondo meninggal dunia, Minggu (22/1/2023). Almarhum Urip meninggal dunia di usia 77 tahun.
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.