Sepanjang tahun 2022, Unilever Indonesia bukukan laba bersih Rp 5,4 triliun sementara penjualan bersih mencapai Rp 41, triliun. (Foto: Unilever)

PT Unilever Indonesia (UI) mengumumkan laporan kinerja keuangan tahun 2022 (diaudit). Di tengah kondisi ekonomi makro yang terus bertumbuh, raksasa fast moving consumer goods (FMCG) asal Belanda ini mencetak penjualan bersih Rp 41,2 triliun, tumbuh 4,2% year on year, terdiri dari penjualan HPC dan F&R masing-masing sebesar Rp 27,2 triliun dan Rp 14 triliun. Sementara laba bersih Rp 5,4 triliun.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan, momen 2022 merupakan tahun perseroan menyiapkan landasan yang lebih kuat untuk kebangkitan bisnis setelah melalui 2021 yang berat. Laporan Nielsen, daya saing perseroan juga meningkat dibandingkan selama periode 2021.

“Terlepas dari persaingan yang ketat dalam industri FMCG dan berbagai tantangan seperti kenaikan harga komoditas dan bahan bakar, daya saing kami telah meningkat dengan total pangsa pasar di 2022 menguat dibandingkan 2021. Kami berhasil mengatasi berbagai rintangan yang tidak terduga, dan menjadikan 2022 sebagai awal yang baik untuk pemulihan perusahaan,” katanya dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (11/02/2023).

Selama tahun 2022, lanjut Ira, perseroan terus memperkuat fundamental bisnis menuju pertumbuhan yang kompetitif dan berkelanjutan dengan tetap menjalankan lima prioritas strategis yakni memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama, memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment, memperkuat kepemimpinan di channel utama (global trade dan modern trade) dan channel masa depan (e-commerce), penerapan e-everything di semua lini bisnis, dan tetap menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.

“Perseroan telah memperkuat brand-brand besarnya di 2022 dengan cara meningkatkan investasi belanja iklan yang lebih tinggi lebih dari 30% jika dibandingkan tahun 2021 dan meningkatkan kualitas inovasi produk yang lebih baik. Upaya ini terbukti mampu meningkatkan daya saing brand-brand UI di 2022, sebagaimana tercermin dari total pangsa pasar kami yang lebih besar dibandingkan tahun lalu – baik secara nilai maupun volume,” ujarnya.

Untuk merespons perubahan kebutuhan konsumen dan daya beli masyarakat Indonesia sepanjang tahun pemulihan, UI melanjutkan investasi lebih banyak pada pengembangan dan inovasi. Selanjutnya menawarkan rangkaian produk dengan kinerja dan kualitas yang lebih unggul, mendorong program pengembangan pasar yang menjangkau lebih banyak konsumen, serta meluncurkan 44 inovasi di seluruh segmen inti, segmen premium dan maupun value segment.

Ira menambahkan aspek lain yang menjadi kunci dari fundamental bisnis adalah eksekusi yang sangat baik di channel utama dan channel masa depan. “Kami memulai program transformasi channel pada Semester II/2021. Kami mengonsolidasikan jumlah distributor DT untuk menjadikannya lebih besar dan lebih sehat,” ucapnya.

Pada Kuartal III/2022, UI mengurangi stok di sisi trade, dan langkah ini berlanjut di Kuartal IV/2022. Menurutnya, ini adalah strategi yang tepat untuk menjadikan bisnis lebih future-fit dan lebih tangkas. “Upaya kami dalam mengurangi level stok sudah mulai menunjukkan hasil yang positif, baik dari segi biaya maupun laju inovasi kami kepada konsumen,” ujarnya.

Inisiatif ini mendapatkan apresiasi dari para customer, sehingga UI dapat lebih fokus untuk mendorong pertumbuhan sell-out yang kompetitif. Pengurangan stok ini tidak berpengaruh terhadap penjualan perseroan pada outlet ataupun pada konsumen, tercatat penjualan dari customer perusahaan pada konsumen mengalami pertumbuhan kuat sebesar 5,6% pada tahun fiskal 2022.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, untuk menjadikan perusahaan…


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.